Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) optimistis prospek pariwisata tumbuh dinamis setelah kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, di Kabupaten Minahasa Utara.
"Prospek kepariwisataan Sulut bertumbuh semakin dinamis karena kehadiran KEK Pariwisata Likupang yang dilabeli daerah super prioritas oleh pemerintah pusat," kata Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Sabtu.
Pemerintah provinsi juga berupaya membangun kolaborasi antarpihak mewujudkan digitalisasi pariwisata.
"Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon,Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara tak hanya berfungsi sebagai daerah penyangga dan
mendapatkan manfaat dari pengembangan infrastruktur," ujarnya.
Selain itu, ada pengembangan destinasi di sekitar KEK Likupang melalui pengembangan desa terdekat sebagai desa wisata.
Akselerasi perekonomian di Bumi Nyiur Melambai ini akan banyak bertumpu pada pariwisata dengan strategi pengembangan berkonsep kolaborasi atau kemitraan.
"Pemerintah mengambil posisi sebagai fasilitator dan regulator akan mengajak pihak swasta sebagai pelaksana atau pelaku usaha dan masyarakat sebagai subjek," jelasnya.
Provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut, telah ditetapkan sebagai satu dari lima tujuan wisata dan satu dari 10 daerah yang cukup dapat menyelenggarakan MICE.
"Prospek kepariwisataan Sulut bertumbuh semakin dinamis karena kehadiran KEK Pariwisata Likupang yang dilabeli daerah super prioritas oleh pemerintah pusat," kata Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Sabtu.
Pemerintah provinsi juga berupaya membangun kolaborasi antarpihak mewujudkan digitalisasi pariwisata.
"Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon,Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara tak hanya berfungsi sebagai daerah penyangga dan
mendapatkan manfaat dari pengembangan infrastruktur," ujarnya.
Selain itu, ada pengembangan destinasi di sekitar KEK Likupang melalui pengembangan desa terdekat sebagai desa wisata.
Akselerasi perekonomian di Bumi Nyiur Melambai ini akan banyak bertumpu pada pariwisata dengan strategi pengembangan berkonsep kolaborasi atau kemitraan.
"Pemerintah mengambil posisi sebagai fasilitator dan regulator akan mengajak pihak swasta sebagai pelaksana atau pelaku usaha dan masyarakat sebagai subjek," jelasnya.
Provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut, telah ditetapkan sebagai satu dari lima tujuan wisata dan satu dari 10 daerah yang cukup dapat menyelenggarakan MICE.