Depok (ANTARA) - Tim Viridis dan Tim DJPM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI) meraih predikat juara pertama dan juara pada kategori Best Video dalam ajang Deloitte Tax Challenge (DTC) 2022 yang diselenggarakan oleh Deloitte Indonesia.
"Tantangan terbesar selama berkompetisi adalah tim kami harus mempelajari materi mata kuliah yang belum diambil mengenai pajak internasional karena kami baru mempelajari pajak Indonesia saja," kata salah seorang anggota Tim Viridis, Gabriel dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Tentunya, Tim Viridis sangat bersyukur atas kemenangan luar biasa ini. Mengingat, beberapa kali kami mengalami kesulitan dalam mempelajari materi dan mengerjakan kasus pajak, tetapi kami tetap berusaha melakukannya. Maka, hal ini menjadi pengalaman sangat memorable dan penuh pembelajaran bagi tim kami.
Tim Viridis terdiri dari Arinda Dara Ninggar, Gabriel Fiorentino Setiadin, Irene Rosari Narindraningtyas, dan Muhammad Netado Sanrego, memecahkan kasus mengenai perpajakan internasional untuk aset tidak berwujud.
Kasus yang dipresentasikan berfokus pada thin capitalization, transfer pricing, Country by Country Reporting (CbCR) , value chain analysis , dan penggunaan DEMPE (Development, Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation) .
Pada kesempatan yang sama, Tim DJPM yang beranggotakan Joeylin, Kenzo Jovin Princen Lee, Muhammad Fauzan Athallah dan Ni Putu Ayu Kartika Diva Putri, mendapatkan juara dalam kategori Best Video.
Tim DJPM membuat video mengenai dampak dari Carbon Tax Policy terhadap Indonesia sesuai dengan tema DTC 2022. Ide dan data dalam proses membuat video tersebut berasal dari hasil riset beberapa publikasi daring dan sumber-sumber relevan seperti OECD dan The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
"Tim kami saling bekerja sama dan berkoordinasi untuk menentukan materi yang harus dominan dikuasai. Komitmen juga sangat dibutuhkan, karena proses persiapan lomba ini cukup lama dan tim kami sepakat untuk belajar bersama setiap harinya," kata Kenzo.
"Tantangan terbesar selama berkompetisi adalah tim kami harus mempelajari materi mata kuliah yang belum diambil mengenai pajak internasional karena kami baru mempelajari pajak Indonesia saja," kata salah seorang anggota Tim Viridis, Gabriel dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Tentunya, Tim Viridis sangat bersyukur atas kemenangan luar biasa ini. Mengingat, beberapa kali kami mengalami kesulitan dalam mempelajari materi dan mengerjakan kasus pajak, tetapi kami tetap berusaha melakukannya. Maka, hal ini menjadi pengalaman sangat memorable dan penuh pembelajaran bagi tim kami.
Tim Viridis terdiri dari Arinda Dara Ninggar, Gabriel Fiorentino Setiadin, Irene Rosari Narindraningtyas, dan Muhammad Netado Sanrego, memecahkan kasus mengenai perpajakan internasional untuk aset tidak berwujud.
Kasus yang dipresentasikan berfokus pada thin capitalization, transfer pricing, Country by Country Reporting (CbCR) , value chain analysis , dan penggunaan DEMPE (Development, Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation) .
Pada kesempatan yang sama, Tim DJPM yang beranggotakan Joeylin, Kenzo Jovin Princen Lee, Muhammad Fauzan Athallah dan Ni Putu Ayu Kartika Diva Putri, mendapatkan juara dalam kategori Best Video.
Tim DJPM membuat video mengenai dampak dari Carbon Tax Policy terhadap Indonesia sesuai dengan tema DTC 2022. Ide dan data dalam proses membuat video tersebut berasal dari hasil riset beberapa publikasi daring dan sumber-sumber relevan seperti OECD dan The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
"Tim kami saling bekerja sama dan berkoordinasi untuk menentukan materi yang harus dominan dikuasai. Komitmen juga sangat dibutuhkan, karena proses persiapan lomba ini cukup lama dan tim kami sepakat untuk belajar bersama setiap harinya," kata Kenzo.