Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan Julio Tabaru seorang balita berusia 2 tahun yang hanyut terbawa arus saluran air di Desa Wusa, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (3/3), dalam keadaan meninggal.
Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga, di Manado, Jumat, mengatakan setelah dua hari pencarian korban ditemukan dalam keadaan meninggal.
"Korban langsung dibawa ke rumah duka," katanya.
Ia mengatakan korban ditemukan tidak jauh atau sekitar 500 meter dari perumahan.
Korban ditemukan di tumpukan sampah yang terbawa arus.
Tim SAR gabungan sebelumnya sudah mencurigai keberadaan korban yang terbawa arus bersama sampah-sampah dari perumahan yang menumpuk jadi satu.
"Tim memfokuskan pembersihan di tumpukan sampah dan melakukan pembersihan perlahan-lahan gunanya agar tidak terlewatkan apabila benar benar di lokasi yang di curigai ada korban," katanya.
Sebelumnya Basarnas Manado menerima laporan kejadian yang membahayakan jiwa manusia anak balita terbawa arus saluran air yang mengakibatkan hilang.
Korban Julio Tabaru warga Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dikabarkan hanyut pada Kamis (3/3) di sekitar rumahnya.
Tanpa pengawasan orang tua, korban bermain hujan di saluran drainase air sekitar rumah bersama teman-temannya.
Korban kemudian terpeleset dan langsung terbawa arus air drainase yang sangat kuat.
Karena pada saat itu intensitas hujan di beberapa lokasi di Manado dan sekitarnya sangat tinggi sehingga mengakibatkan air drainase sangat kuat arusnya.
Korban dikabarkan hilang setelah teman bermain memberitahukan bahwa korban terbawa arus drainase.
Setelah menerima laporan itu, Basarnas Manado langsung menurunkan satu tim ke lokasi untuk melaksanakan pencarian korban.
Suhri Sinaga mengimbau kepada masyarakat apabila terjadi hujan lebat agar memperhatikan anak-anak apabila bermain hujan.
"Memang saat ini intensitas hujan lagi meningkat di wilayah Sulawesi Utara sehingga terjadi meluapnya air air di drainase, jadi perhatikan anak anak yang lagi bermain hujan, " katanya.
Ia menambahkan mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau tempat tempat yang sering terjadi banjir agar mempersiapkan diri untuk mengungsi secepatnya apabila curah hujan meningkat.
"Kami selalu siap 24 jam apa bila ada laporan laporan yang membahayakan jiwa manusia," katanya.
Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga, di Manado, Jumat, mengatakan setelah dua hari pencarian korban ditemukan dalam keadaan meninggal.
"Korban langsung dibawa ke rumah duka," katanya.
Ia mengatakan korban ditemukan tidak jauh atau sekitar 500 meter dari perumahan.
Korban ditemukan di tumpukan sampah yang terbawa arus.
Tim SAR gabungan sebelumnya sudah mencurigai keberadaan korban yang terbawa arus bersama sampah-sampah dari perumahan yang menumpuk jadi satu.
"Tim memfokuskan pembersihan di tumpukan sampah dan melakukan pembersihan perlahan-lahan gunanya agar tidak terlewatkan apabila benar benar di lokasi yang di curigai ada korban," katanya.
Sebelumnya Basarnas Manado menerima laporan kejadian yang membahayakan jiwa manusia anak balita terbawa arus saluran air yang mengakibatkan hilang.
Korban Julio Tabaru warga Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dikabarkan hanyut pada Kamis (3/3) di sekitar rumahnya.
Tanpa pengawasan orang tua, korban bermain hujan di saluran drainase air sekitar rumah bersama teman-temannya.
Korban kemudian terpeleset dan langsung terbawa arus air drainase yang sangat kuat.
Karena pada saat itu intensitas hujan di beberapa lokasi di Manado dan sekitarnya sangat tinggi sehingga mengakibatkan air drainase sangat kuat arusnya.
Korban dikabarkan hilang setelah teman bermain memberitahukan bahwa korban terbawa arus drainase.
Setelah menerima laporan itu, Basarnas Manado langsung menurunkan satu tim ke lokasi untuk melaksanakan pencarian korban.
Suhri Sinaga mengimbau kepada masyarakat apabila terjadi hujan lebat agar memperhatikan anak-anak apabila bermain hujan.
"Memang saat ini intensitas hujan lagi meningkat di wilayah Sulawesi Utara sehingga terjadi meluapnya air air di drainase, jadi perhatikan anak anak yang lagi bermain hujan, " katanya.
Ia menambahkan mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau tempat tempat yang sering terjadi banjir agar mempersiapkan diri untuk mengungsi secepatnya apabila curah hujan meningkat.
"Kami selalu siap 24 jam apa bila ada laporan laporan yang membahayakan jiwa manusia," katanya.