Lviv, Ukraina (ANTARA) - Dewan Kota Mariupol, Ukraina mengungkapkan bahwa pasukan Rusia terus-menerus dan sengaja membombardir infrastruktur sipil vital di pelabuhan Ukraina tenggara.
Kondisi itu menyebabkan kota tersebut tanpa air, pemancar atau listrik sekaligus menghalangi pengiriman pasokan atau evakuasi warga.
"Mereka menghancurkan pasokan makanan, mengepung kami, seperti di Leningrad tua," katanya lewat pernyataan, yang merujuk pada pengepugan Nazi Jerman di kota Soviet yang sekarang dikenal sebagai St.Petersburg selama Perang Dunia II.
Sekitar 1,5 juta orang meninggal dalam pengepung selama lebih dari dua tahun tersebut.
"Sengaja, selama tujuh hari, mereka menghancurkan infrastruktur pendukung kehidupan kritis (Mariupol). Kami tidak lagi memilik penerangan, air dan pemancar," kata dewan.
Pihak dewan mengaku sedang berupaya membuat koridor kemanusiaan untuk Mariupol dan berupaya untuk memperbaiki infrastruktur.
"Mariupol masih membara. Kaum perempuan, anak-anak dan lansia menderita. Kami sedang dihancurkan sebagai sebuah negara. Ini adalah genosida rakyat Ukraina," katanya.
Sumber: Reuters
Kondisi itu menyebabkan kota tersebut tanpa air, pemancar atau listrik sekaligus menghalangi pengiriman pasokan atau evakuasi warga.
"Mereka menghancurkan pasokan makanan, mengepung kami, seperti di Leningrad tua," katanya lewat pernyataan, yang merujuk pada pengepugan Nazi Jerman di kota Soviet yang sekarang dikenal sebagai St.Petersburg selama Perang Dunia II.
Sekitar 1,5 juta orang meninggal dalam pengepung selama lebih dari dua tahun tersebut.
"Sengaja, selama tujuh hari, mereka menghancurkan infrastruktur pendukung kehidupan kritis (Mariupol). Kami tidak lagi memilik penerangan, air dan pemancar," kata dewan.
Pihak dewan mengaku sedang berupaya membuat koridor kemanusiaan untuk Mariupol dan berupaya untuk memperbaiki infrastruktur.
"Mariupol masih membara. Kaum perempuan, anak-anak dan lansia menderita. Kami sedang dihancurkan sebagai sebuah negara. Ini adalah genosida rakyat Ukraina," katanya.
Sumber: Reuters