Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat Kota Pangkalpinang pada Februari 2022 mengalami deflasi 0,53 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 107,89 dibandingkan bulan sebelumnya 108,47.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2022 secara umum menunjukkan adanya penurunan," kata Plt Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Reflin Arda di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan deflasi di Kota Pangkalpinang terjadi karena penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sebesar 2,22 persen serta kesehatan sebesar 0,13 persen.
"Pada Februari tahun ini kelompok pakaian dan alas kaki inflasi 0,09 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya naik 0,27 persen," ujar Reflin.
Ia mengatakan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin juga inflasi 0,48 persen, transportasi 0,05 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen, rekreasi, olahraga dan budaya inflasi 0,78 persen.
Demikian juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran inflasi sebesar 0,21 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.
"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari tahun ini diantaranya ikan selar, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan kembung," katanya.
Menurut dia, pada Februari 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan andil deflasi dan 8 kelompok memberikan andil inflasi.
"Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,7421 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,0036 persen," katanya.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2022 secara umum menunjukkan adanya penurunan," kata Plt Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Reflin Arda di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan deflasi di Kota Pangkalpinang terjadi karena penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sebesar 2,22 persen serta kesehatan sebesar 0,13 persen.
"Pada Februari tahun ini kelompok pakaian dan alas kaki inflasi 0,09 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya naik 0,27 persen," ujar Reflin.
Ia mengatakan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin juga inflasi 0,48 persen, transportasi 0,05 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen, rekreasi, olahraga dan budaya inflasi 0,78 persen.
Demikian juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran inflasi sebesar 0,21 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.
"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari tahun ini diantaranya ikan selar, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan kembung," katanya.
Menurut dia, pada Februari 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan andil deflasi dan 8 kelompok memberikan andil inflasi.
"Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,7421 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,0036 persen," katanya.