Manado, (Antara Sulut) - Ketua Umum PAN Muda, Muhammad Rodli Kaelani, mengatakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (28/11) masih terlalu absurd dan tidak mewakili hakekat pilihan masyarakat terhadap Capres pada Pilpres 2014 nanti.

"Apa yang dirilis oleh LSI baru berdasarkan opinion leader, yang sangat mungkin subyektif dan belum mewakili banyak variabel pemilih. Apalagi ada range skor dalam penilaiannya," kata Rodli Kaelani di Manado, Kamis.

LSI mengeluarkan hasil terbarunya terkait calon presiden yang paling pantas pada 2014 dan hasil survei menempatkan Ketua MK, Mahfud MD sebagai tokoh paling bersih diikuti Menteri BUMN, Dahlas Iskan.

"Saya kira itu bukan gambaran sesungguhnya masyarakat pemilih di Indonesia nanti," kata mantan Ketua Umum PB PMII tersebut.

Dia mengatakan "opinion leader" bukan "grassroot" yang pada umumnya berada di kota-kota besar dan belum tentu merupakan representasi semua suara anggotanya.

"Mereka relatif terdidik, level elit dan bahkan lebih memungkin sarat `political interest`," katanya.

Dia mengatakan Megawati selalu berada di kisaran atas dalam setiap survey Pilpres-Pilpres sebelumnya, namun tidak menjadi pilihan mayoritas rakyat, begitu juga Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo pada Pilpres lalu

"Mayoritas pemilih Indonesia adalah 65 persen masyarakat pedesaan, kelas menengah ke bawah serta banyak variabel pilihannya seperti kedekatan, katan,relasi,emosi,patron,kepentingan,tingkat pendidikan," katanya.

Sebagai salah satu komparasi, katanya, hasil survei LSI diperbolehkan karena metodenya bisa dipelajari.

"Tetapi sebagai preferensi masyarakat pemilih sepertinya menjadi `soft propaganda` dan `tendangan bola` yang kurang kontekstual dan fairm," ujar Rodli. @antarasulut


Pewarta : Jorie Darondo
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024