Manado, (Antara Sulut) - General Manager PLN Wilayah Suluttenggo, Januwasono mengatakan pemadaman dilakukan karena ada gangguan proteksi di trafo Gardu Induk Teling, Manado, karena "overload".

"Sekarang sudah selesai dan dalam tahapan penormalan. Kami mohon maaf," kata Januwarsono, lewat layanan pesan singkat kepada antarasulut.com, Senin.

Aktivitas warga Kota Manado sejak pagi hingga siang hari lumpuh setelah pasokan listrik PLN tidak menyala sampai beberapa jam.

Sebagaimana terpantau pusat perkantoran di jalan 17 Agustus Kota Manado seakan tidak berdenyut sejak pukul 10.30 WITA hingga pukul 11.30, banyak PNS yang terpaksa hanya duduk sambil menunggu listrik menyala kembali.

Tak lama kemudian listrik kembali menyala, namun tak lama kemudian mati lagi hingga pukul 12.00 WITA.

Saat listrik padam call center PLN Manado (0431) 123 dan telepon gangguan di (0431) 862144 tidak bisa dihubungi.

"AC dan IMac-ku bakalan rusak kayaknya. Manajemen PLN buruk," ujar dosen Teknik Unsrat, Stanley Karouw.

Dampak lainnya, siswa di MAN, Kampung Islam, Tuminting terpaksa belajar di luar ruangan.

Senada, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sulawesi Utara, Olvie Atteng membenarkan bila listrik padam sudah beberapa jam dan sedikit mengganggu aktivitas perkantoran.

"Hanya PNS yang memiliki laptob bisa bekerja. Tapi PNS yang biasa memanfaatkan komputer portable terpaksa tidak bisa bekerja, karena tidak terdapat suplai listrik," kata Atteng, di Manado, Senin.

Bahkan menurut dia, sambil menunggu suplai listrik normal, terpaksa hanya menggunakan coretan-coretan sebelum menyalinnya ke komputer.

Tak hanya di rumah warga dan perkantoran, di kantor pusat PN Wilayah Suluttenggo juga terjadi hal serupa, sehingga kebanyakan pegawai memanfaatkan kesempatan untuk makan siang di warung atau rumah makan terdekat.

"Katanya ada kerusakan di pembangkit. Jangankan di rumah, sedangkan kantor PLN juga tidak ada pasokan listrik," ungkap Ferry, warga Manado yang saat itu berada di kantor PLN.

Selain Kota Manado, kondisi listrik padam juga terjadi di Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon, warga tidak bisa melakukan aktivitas yang menggunakan suplai listrik.

"Informasi yang kami ketahui ketersediaan daya listrik yang ada sudah melebihi dari yang digunakan warga konsumen. Tapi kenapa masih saja terjadi pemadaman listrik. Apalagi sekarang ini sudah memasuki musim hujan, sehingga suplai air ke PLTA tidak menjadi persoalan," kata Viko FR Sarajar, warga Tomohon.

Sementara itu Oklen Waleleng, warga Tondano, Kabupaten Minahasa, mengatakan, pemadaham listrik juga terjadi hingga ke Tondano. @antarasulutcom


Pewarta : Karel Polakitan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024