Melonguane, (Antara Sulut) - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (BI Sulut) dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengembangan ekonomi daerah wilayah perbatasan.

"Penandatanganan MoU ini maka diharapkan tercipta kerja sama antara BI dan seluruh perbankan yang ada dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud termasuk masyarakatnya untuk mengembangkan potensi ekonomi," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut, Suhaedi di Melonguane, Talaud, Jumat.

Suhaedi mengatakan, pengembangan ekonomi perbatasan banyak bentuk yang sudah disiapkan BI dan jajaran perbankan, diantaranya pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat melalui bantuan mendorong pendidikan, serta pengembangan komoditas yang dapat diunggulkan memberi nilai tambah kepada masyarakat.

Pisang abaka menjadi inisiasi BI untuk dikembangkan saat ini, kata Suhaedi, karena kondisi daerah ini, baik iklim maupun tanah cocok untuk penanaman secara luas, apalagi melihat permintaan dunia terhadap produk tersebut yang sangat tinggi belum terpenuhi negara produsen.

"Pisang abaka menghasilkan serat terbaik, baik untuk tali, produk tekstil maupun bahan baku uang, kebutuhan dunia berkisar 600 ribu ton, sementara yang bisa terpenuhi belum separuh dari jumlah tersebut, karena itu BI memandang abaka sebagai komoditas potensial dikembangkan," kata Suhaedi.

Produsen terbesar serat abaka saat ini yakni , Filipina, nah karena negara tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Kepulauan Talaud, maka daerah ini menjadi pilihan BI untuk dikembangkan.

Bupati Kepulauan Talaud, Constantine Ganggali, mengatakan, kerja sama ini akan lebih mendorong pemerintah dan masyarakat Talaud untuk menjadikan pisang abaka sebagai salah satu komoditas unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat. 
 
"Peranan perbankan sangat diharapkan pemerintah dan masyarakat Talaud, dan dengan kerja sama ini akan mendorong daerah ini untuk dapat meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan industri tekstil dan serat lainnya yang demikian tinggi," kata Ganggali.

Danrem 131 Santiago, Brigjen Johny Tobing mengatakan, TNI melalui Koramil dan Babinsa yang tersebar di seluruh Kabupaten Kepulauan Talaud siap membantu pengembangan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan secara proaktif pengembangan budidaya pisang abaka.

Hadir dalam penandatanganan MoU pengembangan kawasan perbatasan berlangsung di Kantor Bupati Talaud, yakni Kapolres Talaud, AKBP Harvin Raslin, Direktur Pemasaran PT Bank Sulut, Novie Kaligis, Direktur Umum Bank Sulut, Judy Koagow, jajaran pemerintah kabupaten Talaud serta kelompok tani pembudidaya pisang abaka.

Pewarta : Guido Merung
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024