Bitung, (Antara Sulut ) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bitung, mengeluhkan proyek jalan lingkar Lembeh yang penegerjaannya tidak sesuai bestek.
Anggota DPRD Bitung, Viktor Tatanude, di Bitung, Jumat mengatakan, sangat menyesalkan pengerjaan proyek tersebut.
"Setelah melakukan peninjauan oleh beberapa rekan saya yang duduk di dapil III DPRD Bitung, ternyata masih banyak pengerjaan jalan yang penyelesaiannya terburu-buru," ujar Tatanude.
Bahkan masyarakat di sekitar mengeluhkan keberadaan jalan yang tidak sesuai keinginan warga pulau Lembeh, katanya.
"Di sepanjang jalan kelurahan Papusungan sampai Kareko Kecamatan Lembeh Utara, pengaspalannya tak sesuai bestek."
Ia mengungkapkan bahwa warga setempat mengeluhkan renggangnya aspal hotmix yang dibuat. Selain itu jalan lingkar tersebut, didapati hanya memiliki ketebalan satu centimeter bahkan tidak didasari pasir, sirtu dan bebatuan.
Dikhawatirkan bila hujan deras, jalan aspal ini akan hancur sebelum dioperasionalkan. Dinas PU dalam hal ini lalai dalam pengawasan, terlebih pengawasan saat pengerjaan proyek dilakukan pihak kontraktor pada malam hari.
Hasil tinjauan serta keluhan masyarakat pulau Lembeh sudah dilaporkan ke Polres Bitung untuk disikapi.
Untuk itu selaku anggota DPRD fraksi PDIP, Tatanude menegaskan pihak kepolisian secepatnya mengusut indikasi proyek tersebut.
"Sebelum korupsi membengkak dari instansi terkait, maka harus diantisipasi dari sekarang," tegasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bitung, Max Tambuwun terkait proyek tersebut mengatakan, akan mengecek lagi kebenaran itu.
"Saya belum tahu, nanti saya cek dulu," ujar Tambuwun singkat.
Proyek jalan lingkar Lembeh tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar.

Pewarta : Melky Tumiwa
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024