Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Serena Kani terhenti di babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2021 setelah dikalahkan pasangan asal Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Lohau lewat laga rubber game Kamis malam waktu Huelva, Spanyol.
Satu-satunya wakil Merah Putih di turnamen bulu tangkis itu harus mengakui keunggulan Mark/Isabel yang bermain alot dan menguasai ritme permainan di poin-poin kritis, sehingga menuntaskan pertandingan 21-18, 18-21, 21-16.
Meski kalah, namun pasangan peringkat ke-97 tersebut memberikan perlawanan yang menyulitkan unggulan ke-11 itu dalam laga sepanjang 65 menit.
Faktor kekalahan Dejan/Serena terletak pada kurang kesabaran saat mereka unggul poin sehingga kehilangan fokus dan lawan mampu membalikkan keadaan.
Kejadian itu terjadi di gim pertama saat Dejan/Serena telah unggul 12-6, secara beruntun poin mereka tersusul oleh Mark/Isabel.
Sedangkan kemenangan di gim kedua juga tidak didapat dengan mudah karena kedua pasangan terlibat kejar mengejar skor. Mark/Isabel bermain ngotot ingin mengakhiri pertandingan dua gim langsung, namun hal itu dicegah oleh wakil Indonesia yang memaksa gim ketiga dimainkan.
Gim penentuan diawali dengan keunggulan ganda campuran klub PB Djarum itu dengan 4-1. Pertahanan Dejan/Serena yang kurang solid menjadi celah bagi Mark/Isabel untuk mencuri keunggulan.
Dejan/Serena masih berusaha mengejar, akan tetapi permainan umpan menyilang yang dilontarkan Mark berulang kali menjadi duri tajam bagi wakil Indonesia.
Dejan/Serena pun hanya bisa bertahan di skor 16, sementara Mark/Isabel tak terkejar dan mengakhiri pertandingan yang menjadi pertemuan perdana kedua pasangan.
Selanjutnya di babak 16 besar, Mark/Isabel akan bertemu Hoo Pang Ron/Cheah Yee See dari Malaysia. Hoo/Cheah lolos ke babak 16 besar setelah mendapat bye dari Praven Jordan/Melati Daeva Oktvianti yang mundur bersama dengan timnas Pelatnas PBSI Cipayung.
Satu-satunya wakil Merah Putih di turnamen bulu tangkis itu harus mengakui keunggulan Mark/Isabel yang bermain alot dan menguasai ritme permainan di poin-poin kritis, sehingga menuntaskan pertandingan 21-18, 18-21, 21-16.
Meski kalah, namun pasangan peringkat ke-97 tersebut memberikan perlawanan yang menyulitkan unggulan ke-11 itu dalam laga sepanjang 65 menit.
Faktor kekalahan Dejan/Serena terletak pada kurang kesabaran saat mereka unggul poin sehingga kehilangan fokus dan lawan mampu membalikkan keadaan.
Kejadian itu terjadi di gim pertama saat Dejan/Serena telah unggul 12-6, secara beruntun poin mereka tersusul oleh Mark/Isabel.
Sedangkan kemenangan di gim kedua juga tidak didapat dengan mudah karena kedua pasangan terlibat kejar mengejar skor. Mark/Isabel bermain ngotot ingin mengakhiri pertandingan dua gim langsung, namun hal itu dicegah oleh wakil Indonesia yang memaksa gim ketiga dimainkan.
Gim penentuan diawali dengan keunggulan ganda campuran klub PB Djarum itu dengan 4-1. Pertahanan Dejan/Serena yang kurang solid menjadi celah bagi Mark/Isabel untuk mencuri keunggulan.
Dejan/Serena masih berusaha mengejar, akan tetapi permainan umpan menyilang yang dilontarkan Mark berulang kali menjadi duri tajam bagi wakil Indonesia.
Dejan/Serena pun hanya bisa bertahan di skor 16, sementara Mark/Isabel tak terkejar dan mengakhiri pertandingan yang menjadi pertemuan perdana kedua pasangan.
Selanjutnya di babak 16 besar, Mark/Isabel akan bertemu Hoo Pang Ron/Cheah Yee See dari Malaysia. Hoo/Cheah lolos ke babak 16 besar setelah mendapat bye dari Praven Jordan/Melati Daeva Oktvianti yang mundur bersama dengan timnas Pelatnas PBSI Cipayung.