Manado (ANTARA) - Pemerintah daerah (Pemda) memanfaatkan beras fortivit Bulog guna mencegah stunting di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Pemda yang mulai memanfaatkan beras fortivit yakni Pemkab Minahasa Utara, Pemkot Bitung, Kota Tomohon, Gorontalo," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ali Ahmad Najih, di Manado, Rabu.

Ali mengatakan sosialisasi kepada pemda dan instansi lainnya serta masyarakat terus dilakukan, sehingga bisa memanfaatkan beras fortivit tersebut.

"Sampai posisi November 2021 kami telah menyalurkan beras fortivit sebanyak 53 ton di beberapa kabupaten dan kota," katanya.

Bulog, katanya, telah melakukan kerja sama dengan sejumlah pemda dan akan terus menyalurkan beras fortivit ini.

Dia mengatakan dengan adanya beras fortivit, maka masyarakat bisa mengkonsumsi vitamin dan mineral dari nasi yang dimakan setiap hari.

"Cara memasak beras fortivit pun sama seperti memasak beras pada umumnya, jadi tidak perlakuan khusus dalam memasaknya," katanya.

Beras fortivit juga bisa dibeli oleh masyarakat umum di pasaran atau bisa langsung membeli ke BULOG.

Beras fortivit adalah beras yang mengandung vitamin dan mineral. Kandungan nutrisi di dalam beras fortivit adalah Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi dan zinc.
Kandungan tersebut sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat sebagai salah satu pencegahan stunting. Sangat pas jika kandungan nutrisi vitamin dan mineral tersebut dimasukkan dalam beras.

Dikarenakan makanan pokok masyarakat adalah nasi dari beras, yang dikonsumsi rutin setiap hari. Masih banyak masyarakat yang enggan membeli/mengkonsumsi vitamin/suplemen dalam bentuk pil, tablet atau kapsul, dan tidak semua masyarakat mau rutin membeli/mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024