Memberikan kenyamanan kepada seluruh warga Manado yang berhari raya Idul Fitri di Manado, maupun yang pulang kampung atau mudik saat Lebaran dari sisi perhubungan, merupakan obsesi Yohanis Waworuntu.

Menurut Hanny, sapaan akrab Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado tersebut, memberikan kenyamanan kepada seluruh warga Manado saat berhari raya, serta pemudik ke Gorontalo, Palu dan Makassar adalah kewajiban pemerintah, sebagai bentuk pelayanan.

 Karena itu, berbagai terobosan dilakukan Dinas Perhubungan untuk menciptakan kondisi yang aman di semua wilayah Manado, termasuk  di Terminal Malalayang, di mana para pemudik memulai perjalanan pulang kampungnya, termasuk di sepanjang perjalanan mudik ke daerah-daerah tersebut.

"Begitu bulan Ramadan tiba, Dinas Perhubungan Manado langsung berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Sulawesi Utara dan Kepolisian membicarakan berbagai langkah pengamanan dari sisi perhubungan terhadap warga kota termasuk para pemudik," kata pejabat kelahiran Surabaya 4 Desember 1964 ini.

Di dalam Kota Manado, Waworuntu memimpin jajarannya di Dishub bersama polisi mengamankan dan mengatur lalulintas, di terminal memeriksa armada angkutan sampai bus cadangan termasuk menyediakannya di Terminal Malalayang dilakukannya, termasuk pendirian posko-posko mudik.

 "Kami bekerja dengan saling berkoordinasi, dan Manado sebagai pemilik wilayah harus bekerja ekstra keras dan cepat sehingga setiap warga yang akan berlebaran termasuk pemudik, maupun yang akan kembali ke Manado dari berlebaran tidak akan akan kesulitan," kata Waworuntu.

Birokrat yang berlatar belakang akademik dari lalulintas angkutan jalan ini, mengakui kesibukannya sangat tinggi, selama masa Ramadhan hingga Lebaran sampai selesai hari raya umat Muslim tersebut.

Bahkan alumnus pascasarjana Unsrat 2007 ini, mengatakan, ini adalah tanggung jawab moralnya kepada masyarakat Manado, yang berhari raya meskipun secara teknis lalulintas itu adalah kewenangan aparat kepolisian.

Namun, demi kelancaran arus lalulintas menjelang Lebaran instansinya ikut melakukan pengamanan jalan bersama polisi dan membantu kelancaran lalulintas.

 Waworuntu mengakui, bukanlah hal yang mudah untuk menciptakan kondisi lalulintas yang aman dan nyaman di Manado, terutama beberapa hari menjelang Lebaran, dan karena itu pihaknya selalu mengimbau masyarakat mendukung dengan tertib berlalulintas di jalan.

 "Apalagi harus diakui kesadaran berlalulintas warga kota ini masih rendah, sehingga selalu menjadi masalah dan menambah kemacetan di jalan, itulah sebabnya sosialisasi terus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat," kata Waworuntu.

Menjelang sampai selesai Lebaran, Hanny mengatakan, seluruh personel dikerahkan ke seluruh ruas jalan-jalan utama di Manado, bersama polisi mengatur lalulintas, terutama yang tak berlebaran, sehingga bisa mengurai sedikit kesemrawutan di jalan, akibat padatnya kendaraan di Manado.

"Apalagi saat Lebaran, saya dan seluruh jajaran bersiaga bersama polisi, sehingga arus lalintas tetap aman dan lancar," kata Waworuntu.

Bahkan ia mengatakan, saat Lebaran, dia tetap berkoordinasi dengan Dishub provinsi dan polisi dan memantau kondisi Terminal Malalayang, dan mengingatkan jajaranya untuk memberikan pelayanan di posko mudik sehingga tidak ada penumpang yang terbaikan, ketika mudik di hari H.

Justru saat Lebaran, nyaris tidak ada kesempatan yang terlewatkan tanpa memantau seluruh kondisi jalanan dan terminal di Manado, untuk memastikan lalulintas di Manado aman dan bus-bus tetap tersedia bagi pemudik.

"Di posko mudik, semua petugas dari Dishub dan Polisi memberikan pelayanan yang baik mulai dari memeriksaan kesehatan pemudik sampai ke kelayakan bus yang akan ditumpangi sehingga tak akan ada masalah nantinya," kata Wawiruntu.

Ia mengatakan bukan hanya memberikan pelayanan kepada para pemudik yang hendak berlebaran di kampung halaman seperti Gorontalo, Palu dan Makassar saja yang menjadi prioritasnya, tetapi di dalam kota juga menjadi perhatiannya.

"Bahkan kami juga melakukan pendekatan kepada para sopir angkutan umum, seperti angkot supaya jangan ugal-ugalan di jalanan dan menghormati umat Muslim akan salat Idhul Fitri sehingga tetap bisa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk," kata Waworuntu.

Menurut Waworuntu, kesibukan dan perhatian bukan hanya diberikan saat Idhul Fitri saja, tetapi hingga Lebaran ketupat, seluruh jajaranya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Di wilayah-wilayah Manado yang merupakan lokasi pelaksanaan Lebaran Ketupat, seluruh personel Disub diterjunkan untuk membantu pengaturan arus lalulalintas sehingga tetap lancar, meskipun ribuan warga kota memadati kawasan-kawasan tersebut.

"Pada H+7, seluruh personel Dishub Manado disiagakan di kelurahan Mahawu dan Maasing, untuk membantu pengaturan jalan di wilayah tersebut, agar warga yang bersilaturahmi di Lebaran Ketupat tetap merasa nyaman di jalan raya, termasuk membantu membuka jalan-jalan alternatif, bagi pengguna jalan," kata Waworuntu.

Waworuntu menyebutkan, meskipun ribuan warga tumpah di kedua wilayah tersebut, tidak ada keributan atau kekacauan di jalan raya, karena tetap bisa diatur dengan baik.

Ia mengatakan ini adalah bentuk pelayanan Dishub kepada masyarakat yang berlebaran di Manado, serta memberikan kenyamanan di jalan, baik pemudik maupun tinggal di kota ini merayakan Idhul Fitri tanpa pulang kampung.

Menjadikan suasana lebaran nyaman bagi warga, menurut Waworuntu, memang bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil.
(guntur/@antarasulutcom)

Pewarta : oyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024