Manado (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan pemerintah provinsi berencana melakukan aksi nasional penghapusan merkuri di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).

Menteri ESDM Arifin Tasrif melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan saat ini memang sudah ada regulasi yang melarang penggunaan merkuri pada penambangan emas. 

“Untuk itu Kementerian ESDM bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuat rencana aksi nasional penghapusan merkuri. Bersama Pemerintah Provinsi, ESDM juga membuat rencana aksi daerah untuk penghapusan merkuri,” ujar Lana yang mendampingi Menteri Arifin pada kunjungan WPR Tanpa Merkuri di Tatelu, Minut, Sulut.

Dia mengatakan dalam mencapai tujuan pengolahan tambang tanpa menggunakan merkuri ini, ESDM membantu koperasi-koperasi yang masih menggunakan merkuri untuk tidak memakainya lagi. 

“Kita terus sosilisasikan bahwa lebih banyak manfaatnya tanpa menggunakan merkuri daripada dengan menggunakan merkuri,” tambahnya.

Dan kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif ke WPR Tatelu ini untuk melihat dari dekat proses pengolahan tambang emas tanpa menggunakan merkuri. 

Lana mengatakan, pihaknya menargetkan pada tahun 2025 di beberapa daerah sudah tidak ada lagi yang menggunakan merkuri dalam pengolahan tambang emasnya. 

Secara nasional, ada sembilan proyek percontohan WPR tanpa menggunakan merkuri. Sembilan proyek percontohan tersebut berada di provinsi Yogyakarta, Maluku Utara, Gorontalo, NTB dan Sulawesi Utara. 

Proyek percontohan di Sulawesi Utara berada di WPR Tatelu yang sejak tahun 2015 lalu telah mendapat bantuan fasilitas pengolahan tambang emas tanpa merkuri dari Artisanal Gold Council dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Utara berkesempatan mengunjungi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara.

Pada kunjungan ini, Arifin yang didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, melihat secara langsung proses pengolahan tambang dengan menggunakan sianida dan glicin (glycine), sebagai pengganti merkuri. 

WPR Tatelu merupakan satu dari sembilan proyek percontohan pengolahan tambang emas tanpa merkuri di Indonesia. 

Menteri Arifin dan Gubernur Olly disambut oleh Country Project Manager Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) yang juga pengurus Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI), Agni Pratama. 

YEAI sebelumnya telah memberikan bantuan pengolahan tambang emas tanpa menggunakan merkuri kepada WPR Tatelu melalui koperasi Tambang Batu Emas pada 6 November 2021 lalu.

Agni mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya membuka peluang pasar emas bagi penambang emas skala kecil (PESK) melalui Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) di bawah naungan Artisanal Gold Council (AGC) dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) yang didanai oleh Global Affairs Canada.

Dia mengatakan tujuan PERS agar para penambang emas skala kecil (PESK) lebih ramah lingkungan dan bebas merkuri.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024