Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui implementasi digitalisasi layanan sistem pembayaran di wilayah ini.

Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Kamis, memastikan pentingnya untuk terus mendorong perekonomian melalui adaptasi dan implementasi digitalisasi tersebut.

"Langkah-langkah konkret telah dilakukan oleh pemerintah, perbankan dan Bank Indonesia untuk mendorong digitalisasi. Salah satunya melalui percepatan penggunaan QRIS di seluruh wilayah Sulawesi Utara," kata Arbonas.

Saat ini, ia mengatakan sudah ada lebih dari 117 ribu pedagang/merchant pengguna QRIS di Sulut per November 2021.

Untuk itu, menurut dia, program pengembangan QRIS akan terus dilakukan melalui program Sehat, Inovatif, dan Aman, Pakai (SIAP) QRIS yang merupakan kolaborasi Bank Indonesia dengan Kementerian Perdagangan.

Melalui program tersebut, lanjut dia, diharapkan terbentuk pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Pada tahap awal, program yang dicanangkan pada 4 November 2021 di pasar Tanawangko dan Manado Town Square ini, akan diimplementasikan di 51 pasar dan 45 pusat perbelanjaan di sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, program ini akan terus diperluas ke berbagai pasar dan pusat perbelanjaan di Sulut maupun di seluruh Indonesia.

Selain itu, saat ini seluruh kota dan kabupaten di Sulawesi Utara telah membentuk TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah).

Kebijakan ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah terutama untuk mendorong implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah serta pengembangan transaksi pembayaran digital di masyarakat.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024