Manado (ANTARA) - Sebanyak 14 UMKM binaan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku akan ikut serta dalam pameran di puncak kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada 29 November 2021 di Kota Ambon, Maluku, yang akan mengusung tema "Aroma Maluku".
"Harapannya, Gernas BBI di Ambon jadi ajang promosi UMKM Maluku untuk kenalkan produknya sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Maka, di Gernas BBI ini, mereka juga kerja sama dengan Tokopedia sebagai marketplace untuk produk lokal Maluku," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Lukman Hakim kepada ANTARA di Ambon, Kamis.
Lukman menjelaskan puncak Gernas BBI Aroma Maluku yang merupakan kampanye nasional untuk membeli produk lokal, rencananya akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Bank Indonesia merupakan salah satu sponsor acara tersebut.
Sebanyak 14 UMKM binaan BI Maluku tersebut, lanjutnya, sudah melalui tahapan kurasi sehingga dipilih mengikuti pameran Gernas BBI Aroma Maluku. Ia mengatakan secara keseluruhan akan ada 28 UMKM lokal yang akan ikut pameran karena selain binaan BI juga ada UMKM binaan instansi lainnya dari Pemprov Maluku.
"Untuk acara ini juga sudah ada laman khusus di Tokopedia yang berisi 76 produk Maluku. Termasuk UMKM binaan BI yang terdiri dari banyak produk, terutama makanan olahan, fesyen dan kriya," katanya.
Ia mengatakan produk UMKM yang unik dari Maluku diantaranya adalah abon ikan, olahan pala, sagu, minyak kayu putih dan madu. Selain itu, potensi fesyen juga mulai berkembang dan BI Maluku sudah mulai membina khusus untuk pengembangan tenun Maluku sejak 2020. "Ada pendampingan ke penenun khususnya di Kabupaten Tanimbar dan Maluku Barat Daya terkait pengembangan motif dan sebagainya," ujar Lukman.
Menurut dia, Gernas BBI Aroma Maluku merupakan sebuah rangkaian acara yang tidak hanya berisi pameran. Pada awal November panitia telah melakukan serangkaian pelatihan untuk UMKM, dan siswa SMK di Ambon dengan melakukan 15 kali webinar yang diikuti oleh sekitar 6.000 peserta.
Selain itu, ada pelatihan kepada 40 UMKM dan siswa SMK untuk pembuatan desain dan produksi busana. Mereka mendapat pelatihan selama dua minggu dengan narasumber desainer Wignyo Rahadi.
"Busana yang dibuat peserta akan dikurasi dan yang terpilih akan ditampilkan di 'fashion show' pada puncak Gernas BBI," ujarnya.
"Harapannya, Gernas BBI di Ambon jadi ajang promosi UMKM Maluku untuk kenalkan produknya sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Maka, di Gernas BBI ini, mereka juga kerja sama dengan Tokopedia sebagai marketplace untuk produk lokal Maluku," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Lukman Hakim kepada ANTARA di Ambon, Kamis.
Lukman menjelaskan puncak Gernas BBI Aroma Maluku yang merupakan kampanye nasional untuk membeli produk lokal, rencananya akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Bank Indonesia merupakan salah satu sponsor acara tersebut.
Sebanyak 14 UMKM binaan BI Maluku tersebut, lanjutnya, sudah melalui tahapan kurasi sehingga dipilih mengikuti pameran Gernas BBI Aroma Maluku. Ia mengatakan secara keseluruhan akan ada 28 UMKM lokal yang akan ikut pameran karena selain binaan BI juga ada UMKM binaan instansi lainnya dari Pemprov Maluku.
"Untuk acara ini juga sudah ada laman khusus di Tokopedia yang berisi 76 produk Maluku. Termasuk UMKM binaan BI yang terdiri dari banyak produk, terutama makanan olahan, fesyen dan kriya," katanya.
Ia mengatakan produk UMKM yang unik dari Maluku diantaranya adalah abon ikan, olahan pala, sagu, minyak kayu putih dan madu. Selain itu, potensi fesyen juga mulai berkembang dan BI Maluku sudah mulai membina khusus untuk pengembangan tenun Maluku sejak 2020. "Ada pendampingan ke penenun khususnya di Kabupaten Tanimbar dan Maluku Barat Daya terkait pengembangan motif dan sebagainya," ujar Lukman.
Menurut dia, Gernas BBI Aroma Maluku merupakan sebuah rangkaian acara yang tidak hanya berisi pameran. Pada awal November panitia telah melakukan serangkaian pelatihan untuk UMKM, dan siswa SMK di Ambon dengan melakukan 15 kali webinar yang diikuti oleh sekitar 6.000 peserta.
Selain itu, ada pelatihan kepada 40 UMKM dan siswa SMK untuk pembuatan desain dan produksi busana. Mereka mendapat pelatihan selama dua minggu dengan narasumber desainer Wignyo Rahadi.
"Busana yang dibuat peserta akan dikurasi dan yang terpilih akan ditampilkan di 'fashion show' pada puncak Gernas BBI," ujarnya.