Manado, (Antara Sulut) - Kepala Seksi Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Utara, Riyadi mengatakan, gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) yang terjadi pukul 08.20 WITA, tidak berpotensi tsunami.
"Tidak ada tsunami warning yang dikeluarkan BMKG. Karena itu warga tidak perlu khawatir yang berlebihan," kata Riyadi, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, gempa yang terjadi di 1,51 derajat Lintang Utara-124,54 derajat Bujur Timur, dapat dirasakan warga yang bermukim di Kota Manado dan sekitarnya, karena dikategorikan gempa dangkal dan lokasinya sangat dekat.
Dia mengatakan, setelah terjadinya gempa utama pada 08.20 WITA, terjadi juga gempa susulan pada 08.32 WITA dengan kekuatan 4,9 SR yang terjadi di 1,59 derajat Lintang Utara-124,5 derajat Bujur Timur.
"Gempa susulan ini terjadi di lokasi yang sama, dengan kedalaman sekitar lima kilometer," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung berharap, masyarakat tidak panik, dan tetap tenang serta dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
"Tidak perlu khawatir apalagi mempercayai informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah melalui BMKG Sulawesi Utara telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gempa yang terjadi beberapa menit lalu tidak berpotensi tsunami," harap dia.
Gempa utama yang terjadi pukul 08.20 WITA sempat terasa hingga di Kota Tomohon, sekitar 30 kilometer dari Kota Manado, menyebabkan warga berhamburan lari keluar rumah.
Kondisi serupa juga terjadi di kompleks perkantoran Kantor wali kota Manado, di mana pegawai negeri sipil yang bekerja di sejumlah dinas lari berhamburan menuju ke area terbuka.
"Gempa yang kami rasakan memang cukup kuat. Kami yang bekerja di lantai tiga, langsung berlari menuruni tangga, dan mencari tempat yang lebih aman," kata Junike, PNS Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota Manado.(guntur/@antarasulutcom)
"Tidak ada tsunami warning yang dikeluarkan BMKG. Karena itu warga tidak perlu khawatir yang berlebihan," kata Riyadi, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, gempa yang terjadi di 1,51 derajat Lintang Utara-124,54 derajat Bujur Timur, dapat dirasakan warga yang bermukim di Kota Manado dan sekitarnya, karena dikategorikan gempa dangkal dan lokasinya sangat dekat.
Dia mengatakan, setelah terjadinya gempa utama pada 08.20 WITA, terjadi juga gempa susulan pada 08.32 WITA dengan kekuatan 4,9 SR yang terjadi di 1,59 derajat Lintang Utara-124,5 derajat Bujur Timur.
"Gempa susulan ini terjadi di lokasi yang sama, dengan kedalaman sekitar lima kilometer," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung berharap, masyarakat tidak panik, dan tetap tenang serta dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
"Tidak perlu khawatir apalagi mempercayai informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah melalui BMKG Sulawesi Utara telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gempa yang terjadi beberapa menit lalu tidak berpotensi tsunami," harap dia.
Gempa utama yang terjadi pukul 08.20 WITA sempat terasa hingga di Kota Tomohon, sekitar 30 kilometer dari Kota Manado, menyebabkan warga berhamburan lari keluar rumah.
Kondisi serupa juga terjadi di kompleks perkantoran Kantor wali kota Manado, di mana pegawai negeri sipil yang bekerja di sejumlah dinas lari berhamburan menuju ke area terbuka.
"Gempa yang kami rasakan memang cukup kuat. Kami yang bekerja di lantai tiga, langsung berlari menuruni tangga, dan mencari tempat yang lebih aman," kata Junike, PNS Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota Manado.(guntur/@antarasulutcom)