Manado (ANTARA) - Dirlantas Polda Papua Kombes Nasidin mengatakan Operasi Zebra 2021 yang saat dilaksanakan di Papua lebih bertujuan untuk cipta kondisi menjelang natal dan tahun baru terutama kepatuhan dalam berlalu lintas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kombes Nasidin kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengakui operasi zebra yang dilaksanakan kali ini lebih menekankan peningkatan disiplin berlalu lintas sekaligus penerapan prokes COVID-19.
Pengemudi dan penumpang akan diingatkan untuk prokes mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
Terkait penekanan emisi, Dirlantas Polda Papua mengaku Dinas Perhubungan Kota Jayapura sudah memiliki alat yang dilakukan dengan pengetesan, yakni KIR atau uji kendaraan bermotor.
Namun yang diuji adalah kendaraan niaga baik untuk penumpang maupun barang terkait layak atau tidaknya beroperasi sekaligus uji emisi, kata Kombes Nasihin.
Diakui, dengan makin banyaknya kendaraan usai PON dan Peparnas khususnya di Kota dan Kabupaten Jayapura maka pihaknya akan menggandeng Dinas Perhubungan dan Pemprov Papua untuk menyiapkan alat pengukur emisi.
"Mudah-mudahan kita segera memiliki alat tersebut sehingga mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi akibat kendaraan bermotor, " harap Kombes Nasihin.
Kombes Nasidin kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengakui operasi zebra yang dilaksanakan kali ini lebih menekankan peningkatan disiplin berlalu lintas sekaligus penerapan prokes COVID-19.
Pengemudi dan penumpang akan diingatkan untuk prokes mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
Terkait penekanan emisi, Dirlantas Polda Papua mengaku Dinas Perhubungan Kota Jayapura sudah memiliki alat yang dilakukan dengan pengetesan, yakni KIR atau uji kendaraan bermotor.
Namun yang diuji adalah kendaraan niaga baik untuk penumpang maupun barang terkait layak atau tidaknya beroperasi sekaligus uji emisi, kata Kombes Nasihin.
Diakui, dengan makin banyaknya kendaraan usai PON dan Peparnas khususnya di Kota dan Kabupaten Jayapura maka pihaknya akan menggandeng Dinas Perhubungan dan Pemprov Papua untuk menyiapkan alat pengukur emisi.
"Mudah-mudahan kita segera memiliki alat tersebut sehingga mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi akibat kendaraan bermotor, " harap Kombes Nasihin.