Manado, (Antara Sulut) - Penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Utara berkurang 5.800 jiwa pada Maret 2012 dibandingkan dengan Maret 2011.

"Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2012 diketahui jumlah penduduk miskin Sulut turun menjadi 189,12 ribu jiwa dibanding Maret tahun lalu yang masih mencapai 194,9 ribu jiwa," kata Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut Dantes Simbolon di Manado.

Penurunan angka kemiskinan masyarakat Sulut, merupakan tren yang sudah terjadi sejak 2007, setelah sebelumnya menunjukkan peningkatan yang signifikan

Dantes mengatakan, berdasarkan Susenas, penurunan jumlah penduduk miskin di Sulut mampu tercapai, karena terjadi peningkatan pendapatan penduduk Sulut sehingga mereka yang tadinya miskin dapat lebih baik hidupnya.

"Peningkatan pendapatan maka sebanyak 5.800 jiwa sudah mampu mengkonsumsi makanan dan non makanan dengan kualitas dan volume lebih tinggi dibanding sebelumnya, sehingga tidak lagi masuk masyarakat miskin," kata Dantes.

Berkurangnya penduduk Sulut masuk kategori miskin, kata Dantes, cukup membanggakan karena justru garis kemiskinan yang menjadi penghitung masyarakat miskin dinaikkan menjadi Rp215.260 dari sebelumnya tahun lalu masih Rp212.823 per kapita.

"Kalau dilihat sebaran masyarakat miskin di Sulut, terbesar tinggal di wilayah pedesaan, yakni mencapai 114,74 ribu jiwa atau 61 persen, sedangkan 39 persen atau 74,38 ribu jiwa tinggal di kawasan perkotaan," kata Dantes.

Komponen garis kemiskinan Sulut, kata Dantes, masyarakat yang miskin karena garis kemiskinan makanan(GKM) masih lebih tinggi ketimbang garis kemiskinan bukan makanan(GKBM).

Dalam mengukur angka kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar(basic needs approach), sumber data utama yang dipakai menghitung tingkat kemiskinan 2012 adalah data Susenas triwulanan Maret 2012, dengan sampel menyajikan data kemiskinan sampai tingkat kabupaten/kota.
(guntur/@antarasulutcom/T.G004/B/N002/N002) 02-07-2012 16:19:50

Pewarta : Guido Merung
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024