Manado (ANTARA) - Harga minyak goreng kemasan di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengalami kenaikan dari Rp16.500 per liter menjadi Rp18.000 per liter.

"Kenaikan harga minyak goreng telah berlangsung kurang lebih selama dua minggu terakhir," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung, Rita Yuliani di Tanjung Pandan, Rabu.

Menurut dia, naiknya harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah.

"Kenaikan ini memang terjadi secara nasional di beberapa daerah harga minyak goreng juga mengalami kenaikan," ujarnya.

Sedangkan faktor lain, tambahnya, yakni keterlambatan pasokan pengiriman minyak goreng dari luar daerah akibat kondisi cuaca buruk.

"Kemudian ada proses keterlambatan bongkar muat di pelabuhan karena dua pelabuhan Tanjung Ru dan Tanjung Batu masih dalam perbaikan. Sehingga bongkar muat hanya di pusatkan di pelabuhan Tanjung Pandan," katanya.

Ia menyebutkan, harga minyak goreng kemasan merek Fortune naik dari Rp16.500 menjadi Rp18.000 kemudian harga minyak goreng kemasan merek Bimoli naik dari Rp18.000 menjadi Rp20.000.

Dirinya mengimbau, kepada distributor yang masih memiliki stok minyak goreng agar dapat melepas ke pasaran dan tidak melakukan penimbunan.

"Kami imbau para distributor hendaknya segera memasarkan stok minyak goreng yang tersedia ke masyarakat, jangan melakukan penimbunan," ujarnya.

Pewarta : Kasmono
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024