Manado (ANTARA) - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) membutuhkan perhatian Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) untuk menyediakan lapak dagangan di kawasan Benteng Oranye Ternate.

Plt Kadis Pariwisata Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Ternate, Selasa, menjelaskan, awal mulanya para pegadang ini mereka berjualan di depan toko Mahabah, hanya saja lokasi yang ditempati para pedagang ini akan dipakai oleh pemilik lahan, sehingga mereka terpaksa berpindah lokasi berjualan.

Menurut dia, para pedagang ini memang dulu dijanjikan oleh Almarhum Burhan Abdurrahman yang saat itu sebagai Wali Kota Ternate.

"Mereka ini penjual bunga yang dulu pernah direlokasi oleh Almarhum dulu, tepatnya waktu revitaslisasi Benteng Orange. Jadi mereka ini pernah dijanji oleh Pemkot, semestinya setelah dilakukan revitalisasi mereka harusnya kembali, hanya waktu itu tidak ada jaminan makanya mereka numpang di lahan milik swasta," kata Rizal.

Dia menyatakan, lantaran pemilik lahan akan memakai tempat tersebut, sehingga para pedagang bunga ini mengajukan permohonan untuk difasilitasi.

"Jadi sebenarnya penempatan mereka di situ hanya bersifat sementara, posisi mereka juga sama halnya dengan Taman Film yang berada di kanal luar dan mereka itu dulu sudah beraktivitas di Benteng dan mereka juga komunitas pecinta bunga," ujar Rizal.

Rizal menambahkan, bagi instansi terkait, agar bisa mengawasi parkiran liar mobil truk yang justru banyak parkir di area Benteng Oranye, sebab, kendaraan besar jenis truk justru sering kali merusak ornamen tempat tersebut.

"Itu mobil-mobil truk seringkali parkir malam di sisi Benteng Orange dan itu yang merusak keramik-keramik yang terpasang," katanya.

Sebab, pedagang bunga yang juga komunitas pecinta bunga ini, tidak memiliki tempat untuk berjualan, padahal mereka awalnya sudah dijanjikan oleh mantan Wali Kota Ternate sebelumnya, Almarhum Burhan Abdurrahman untuk lokasi khusus mereka berjualan.

Sementara itu, sejumlah pedagang mengakui, mereka diberikan rekomendasi dari Kepala Dinas Pariwisata, Rizal Marsaoly untuk berjualan di lokasi tersebut.

Pewarta : Abdul Fatah
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024