Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat secara berkala mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada masa pandemi COVID-19.
"Hingga saat ini pemberlakuan PTM (pembelajaran tatap muka) di sekolah-sekolah yang ada di Pontianak masih lancar-lancar saja," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
"Belum banyak keluhan-keluhan yang berarti, dan aktivitas di sekolah juga semakin leluasa, yang tadinya kehadiran siswa 25 persen kini sudah menjadi 50 persen," ia menambahkan.
Ia mengemukakan bahwa pembelajaran tatap muka dilaksanakan mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Wali Kota mengemukakan bahwa meski angka kasus penularan COVID-19 sudah menurun, warga harus tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Walaupun jumlah pasien di rumah sakit sudah menurun, namun kondisi darurat pandemi COVID-19 belum dicabut, sehingga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas," katanya.
Pemerintah Kota Pontianak, ia mengatakan, juga terus menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi penularan COVID-19, termasuk menggiatkan pelaksanaan vaksinasi supaya cakupannya bisa mencapai 80 persen pada akhir 2021.
"Hingga saat ini pemberlakuan PTM (pembelajaran tatap muka) di sekolah-sekolah yang ada di Pontianak masih lancar-lancar saja," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
"Belum banyak keluhan-keluhan yang berarti, dan aktivitas di sekolah juga semakin leluasa, yang tadinya kehadiran siswa 25 persen kini sudah menjadi 50 persen," ia menambahkan.
Ia mengemukakan bahwa pembelajaran tatap muka dilaksanakan mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Wali Kota mengemukakan bahwa meski angka kasus penularan COVID-19 sudah menurun, warga harus tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Walaupun jumlah pasien di rumah sakit sudah menurun, namun kondisi darurat pandemi COVID-19 belum dicabut, sehingga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas," katanya.
Pemerintah Kota Pontianak, ia mengatakan, juga terus menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi penularan COVID-19, termasuk menggiatkan pelaksanaan vaksinasi supaya cakupannya bisa mencapai 80 persen pada akhir 2021.