Manado (ANTARA) - Tim dari BKSDA Riau berhasil mengevakuasi seekor tapir betina setelah terkena jerat, dan kakinya terluka parah karena terlalu lama terikat tali, di kawasan Minas, Siak.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Hartono, Jumat mengatakan BKSDA Wilayah II menerima laporan ada seekor tapir yang terjerat.
"Tim pun segera diturunkan untuk melakukan penyelamatan di lokasi penelusuran untuk mencari keberadaan tapir dilakukan dengan mengikuti jejak. Tapir betina itu ditemukan dalam kondisi lemas dan terbaring di kebun sawit masyarakat," kata Hartono," kepada media di Pekanbaru.
Menurut dia, berdasarkan keterangan dari warga, Tapir pertama kali ditemukan oleh pekerja sawit sedang terbaring di bawah pokok sawit, kebun masyarakat.
Hartono menyebutkan, upaya evakuasi pun dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kondisi.
"Dari hasil identifikasi diketahui bawah tapir tersebut berjenis kelamin betina dewasa. Dari hasil identifikasi pula ditemukan terdapat dua luka pada kaki hewan tersebut akibat jerat. Luka terdapat pada bagian kaki kiri depan," katanya.
Luka lainnya berada di telapak kaki sudah putus akibat jerat, namun katanya lagi, sudah hampir sembuh lukanya. Sedangkan pada bagian kaki belakang baru terkena jerat. Tali jerat sudah putus namun daging di kaki sudah habis dan tinggal tulang.
"Karena luka jerat sudah cukup parah, tim segera melakukan evakuasi tapir ke kandang evakuasi dan dibawa ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut," katanya.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Hartono, Jumat mengatakan BKSDA Wilayah II menerima laporan ada seekor tapir yang terjerat.
"Tim pun segera diturunkan untuk melakukan penyelamatan di lokasi penelusuran untuk mencari keberadaan tapir dilakukan dengan mengikuti jejak. Tapir betina itu ditemukan dalam kondisi lemas dan terbaring di kebun sawit masyarakat," kata Hartono," kepada media di Pekanbaru.
Menurut dia, berdasarkan keterangan dari warga, Tapir pertama kali ditemukan oleh pekerja sawit sedang terbaring di bawah pokok sawit, kebun masyarakat.
Hartono menyebutkan, upaya evakuasi pun dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kondisi.
"Dari hasil identifikasi diketahui bawah tapir tersebut berjenis kelamin betina dewasa. Dari hasil identifikasi pula ditemukan terdapat dua luka pada kaki hewan tersebut akibat jerat. Luka terdapat pada bagian kaki kiri depan," katanya.
Luka lainnya berada di telapak kaki sudah putus akibat jerat, namun katanya lagi, sudah hampir sembuh lukanya. Sedangkan pada bagian kaki belakang baru terkena jerat. Tali jerat sudah putus namun daging di kaki sudah habis dan tinggal tulang.
"Karena luka jerat sudah cukup parah, tim segera melakukan evakuasi tapir ke kandang evakuasi dan dibawa ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut," katanya.