Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan sinergitas dan solidaritas TNI-Polri merupakan kunci sukses untuk menghadapi segala bentuk ancaman bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tentunya sinergitas dan soliditas ini terus dibangun dari mulai awal dan sampai kapan pun ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses di dalam menghadapi ancaman baik kedaulatan negara, luar dan dalam negeri maupun ancaman Kamtibmas, itu kunci utama sukses melawan ancaman tersebut, soliditas dan sinergitas," kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis penutupan Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Sigit yang hadir bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sinergitas dan soliditas TNI-Polri dibentuk sejak dini melalui kegiatan Diksar Integrasi Akademi TNI dan Akpol Polri.
Sebagaimana disampaikannya, bahwa sinergitas dan soliditas TNI-Polri tersebut harus terus dibangun mulai dari awal sampai kapanpun, karena menjadi kekuatan NKRI untuk menjaga kedaulatannya.
Jenderal bintang empat itu mencontohkan salah satu keberhasilan sinergitas dan soliditas yang dilakukan prajurit TNI dan anggota Polri yakni dalam menghadapi ancaman bencana non alam, yakni pandemi COVID-19.
Menurut dia, prajurit TNI dan anggota Polri bersama-sama 'stakeholders' lainnya dipercaya oleh pemerintah sebagai garda terdepan dana pengendalian pandemi COVID-19.
Dengan soliditas dan sinergitas tersebut, lanjut Sigit, laju pertumbuhan virus corona tipe SARS-CoV-2 dapat ditekan. Sehingga, saat ini Indonesia berada di peringkat pertama Asia Tenggara dalam hal penanganan pandemi COVID-19.
"Ini sudah dibuktikan dalam menghadapi beberapa ancaman yang ada, termasuk terakhir bagaimana sinergitas dan soliditas TNI-Polri sebagai garda terdepan tentunya dengan 'stakeholders' lain bersama-sama menanggulangi pandemi COVID-19. Dan Alhamdulillah hari ini Indonesia berada di posisi nomor satu untuk penanganan laju COVID-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal bersama yang harus terus dijaga," ujar alumni Akabri 1991.
Kegiatan penutupan penutupan Diksar Integrasi Akademi TNI dan Akpol ini, Kapolri hadir bersama Pangliam TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, ini diikuti oleh 982 taruna-taruni, terdiri atas 449 Prajurit Taruna Angkatan Darat, 190 Prajurit Taruna Angkatan Laut, 140 Prajurit Taruna Angkatan Udara, serta 203 Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian.
"Tentunya sinergitas dan soliditas ini terus dibangun dari mulai awal dan sampai kapan pun ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses di dalam menghadapi ancaman baik kedaulatan negara, luar dan dalam negeri maupun ancaman Kamtibmas, itu kunci utama sukses melawan ancaman tersebut, soliditas dan sinergitas," kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis penutupan Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Sigit yang hadir bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sinergitas dan soliditas TNI-Polri dibentuk sejak dini melalui kegiatan Diksar Integrasi Akademi TNI dan Akpol Polri.
Sebagaimana disampaikannya, bahwa sinergitas dan soliditas TNI-Polri tersebut harus terus dibangun mulai dari awal sampai kapanpun, karena menjadi kekuatan NKRI untuk menjaga kedaulatannya.
Jenderal bintang empat itu mencontohkan salah satu keberhasilan sinergitas dan soliditas yang dilakukan prajurit TNI dan anggota Polri yakni dalam menghadapi ancaman bencana non alam, yakni pandemi COVID-19.
Menurut dia, prajurit TNI dan anggota Polri bersama-sama 'stakeholders' lainnya dipercaya oleh pemerintah sebagai garda terdepan dana pengendalian pandemi COVID-19.
Dengan soliditas dan sinergitas tersebut, lanjut Sigit, laju pertumbuhan virus corona tipe SARS-CoV-2 dapat ditekan. Sehingga, saat ini Indonesia berada di peringkat pertama Asia Tenggara dalam hal penanganan pandemi COVID-19.
"Ini sudah dibuktikan dalam menghadapi beberapa ancaman yang ada, termasuk terakhir bagaimana sinergitas dan soliditas TNI-Polri sebagai garda terdepan tentunya dengan 'stakeholders' lain bersama-sama menanggulangi pandemi COVID-19. Dan Alhamdulillah hari ini Indonesia berada di posisi nomor satu untuk penanganan laju COVID-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal bersama yang harus terus dijaga," ujar alumni Akabri 1991.
Kegiatan penutupan penutupan Diksar Integrasi Akademi TNI dan Akpol ini, Kapolri hadir bersama Pangliam TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, ini diikuti oleh 982 taruna-taruni, terdiri atas 449 Prajurit Taruna Angkatan Darat, 190 Prajurit Taruna Angkatan Laut, 140 Prajurit Taruna Angkatan Udara, serta 203 Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian.