Manado (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengimbau generasi muda berperan aktif mengatasi semangat nasionalisme dalam ikrar Sumpah Pemuda yang mengalami erosi karena dianggap kurang menarik daripada ideologi dan budaya lain akibat kemajuan teknologi informasi.
"Kemajuan teknologi informasi dapat mengikis rasa nasionalisme generasi penerus bangsa," ucap Sidarto Danusubroto saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi publik memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021 bertajuk Harmoni Keberagaman Menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Mandiri yang diunggah di kanal YouTube Universitas Indonesia, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut dia, perkembangan teknologi informasi yang pesat telah membawa berbagai narasi tentang beragam ideologi dan budaya dari negara lain di media sosial sehingga memengaruhi generasi muda untuk merasa lebih tertarik dengan narasi tersebut. Padahal, narasi-narasi tersebut belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Untuk itu, Sidarto Danusubroto menyarankan generasi muda Indonesia untuk menghadirkan kontranarasi yang menjunjung ideologi Pancasila dan budaya tanah air.
Generasi muda, lanjut Sidarto Danusubroto, dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk menyebarkan narasi positif tentang perlindungan terhadap keberagaman dan kebinekaan Indonesia demi terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia pun menyarankan generasi muda sebagai penerus bangsa dapat menumbuhkan semangat nasionalisme yang kuat karena langkah tersebut mampu menyatukan dan mengokohkan keberagaman di Indonesia, baik perbedaan agama, suku, maupun budaya.
"Keberagaman atau kebinekaan Indonesia merupakan potensi dan kekuatan yang harus kita jaga dan rawat sehingga dapat memberikan kehidupan yang baik bagi masyarakat yang sangat majemuk," tutur anggota Wantimpres ini.
Dalam acara memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-93 itu yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan Harmoni Indonesia itu, Sidarto Danusubroto berharap generasi muda dapat segera mengambil peran untuk meneruskan semangat para pemuda yang telah mengakui keberagaman di Indonesia pada masa lalu, kemudian membangun Indonesia yang lebih baik pada masa mendatang.
"Semangat para pemuda yang mencetuskan Sumpah Pemuda 93 tahun yang lalu seharusnya menjadi energi positif bagi generasi penerus bangsa untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam membangun bangsa dan menjaga harmoni keberagaman Indonesia," katanya.
Ia pun menekankan peringatan Sumpah Pemuda sudah sepatutnya menjadi momen bagi generasi muda Indonesia untuk menumbuhkan nasionalisme dan semangat juang dalam meraih tujuan bangsa, yaitu Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, dan Menuju Indonesia Emas 2045.