Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melakukan sosialisasi  Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah di Kecamatan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut).

"Hal ini dilakukan sebagai wujud BI untuk mengedukasi masyarakat hingga ke wilayah 3T akan program CBP Rupiah," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Rabu.

Dia mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi CBP rupiah dan kas keliling di Kecamatan Lirung.

Terletak di daerah kabupaten kepulauan Talaud, Lirung terdapat pelabuhan kapal ferry dan penumpang, serta pelabuhan speed boat. Sebagai jalur akses perdagangan antar pulau, Lirung menjadi pusat ekonomi di pulau Salibabu.

Sehingga, katanya, BI melakukan kegiatan ini di Lirung karena wilayah ini berbatan dengan negara tetangga Filipina.

Edukasi Rupiah yang selama ini dipahami oleh masyarakat cenderung terbatas pada kelayakan kondisi fisik uang. Kini edukasi Rupiah diperluas tidak hanya untuk memahami Rupiah sebagai uang tunai namun juga sebagai uang nontunai.

Arbonas mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat menanamkan kecintaan, paham, dan bangga terhadap rupiah.

Oleh karena itu, edukasi Rupiah telah mengalami rebranding yang awalnya berfokus pada fisik uang yaitu 3D (dilihat, diraba, diterawang) dan 5J (Jangan dilipat, jangan diremas, jangan dibasahi, jangan distapler, dan jangan dilipat) menjadi edukasi yang holistik yaitu Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.

Adapun kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rupiah dengan cara merawat, memperlakukan dengan baik, dan mengetahui ciri-ciri keaslian Rupiah.

Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa bangga pada diri masyarakat bahwa Rupiah merupakan salah satu simbol negara, identitas bangsa, dan menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI.

"Serta memahami Rupiah yang memiliki fungsi penting dalam perekonomian Indonesia," pungkasnya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024