Manado (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini berpesan kepada lulusan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, agar bisa menyelesaikan masalah sosial yang ada di tengah masyarakat.
"Permasalahan sosial sangat banyak dan berat untuk diselesaikan, jadi oleh karena itu, dengan bidang ilmu yang kalian dapatkan ayo kita selesaikan permasalahan sosial yang ada di negara kita ini," kata Mensos Risma dalam sambutannya di wisuda lulusan Poltekesos seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 364 orang mahasiswa Poltekesos Bandung menjalani wisuda yang terdiri dari 18 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan
346 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan.
Pada kesempatan itu ia meminta agar lulusan Poltekesos Bandung mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolaborasi.
Mensos juga mengajak lulusan Poltekesos, untuk memahami Revolusi 4.0 atau 5.0. Menurutnya revolusi ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama berkaitan dengan perubahan cara manusia berpikir, hidup, dan pola relasi sosial.
Terlebih lagi tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial sangat rumit dan dinamis.
Mensos memberikan contoh, ketika ia meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi roda elektronik bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mengalami disabilitas berat yang tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
Lebih lanjut Risma mengatakan, jika wisuda bukanlah akhir melainkan awal dari sebuah tantangan yang sebenarnya.Ia membagikan pengalaman serta motivasi untuk menyemangati wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara, agar nantinya bisa menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi sekitarnya.
"Ini bukan akhir tapi ini adalah awal bagi kalian. Kita dituntut yang terbaik untuk diri kita dan untuk bangsa dan negara. Ke depan kalian dituntut dari sisi keilmuan sosial untuk membaktikan diri kepada bangsa kita tercinta," katanya.
Di kesempatan yang sama dalam Laporannya, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Hartono Laras menyampaikan jika pembelajaran pada jenjang sarjana terapan dan magister terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial dengan rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek.
"Permasalahan sosial sangat banyak dan berat untuk diselesaikan, jadi oleh karena itu, dengan bidang ilmu yang kalian dapatkan ayo kita selesaikan permasalahan sosial yang ada di negara kita ini," kata Mensos Risma dalam sambutannya di wisuda lulusan Poltekesos seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 364 orang mahasiswa Poltekesos Bandung menjalani wisuda yang terdiri dari 18 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan
346 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan.
Pada kesempatan itu ia meminta agar lulusan Poltekesos Bandung mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolaborasi.
Mensos juga mengajak lulusan Poltekesos, untuk memahami Revolusi 4.0 atau 5.0. Menurutnya revolusi ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama berkaitan dengan perubahan cara manusia berpikir, hidup, dan pola relasi sosial.
Terlebih lagi tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial sangat rumit dan dinamis.
Mensos memberikan contoh, ketika ia meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi roda elektronik bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mengalami disabilitas berat yang tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
Lebih lanjut Risma mengatakan, jika wisuda bukanlah akhir melainkan awal dari sebuah tantangan yang sebenarnya.Ia membagikan pengalaman serta motivasi untuk menyemangati wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara, agar nantinya bisa menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi sekitarnya.
"Ini bukan akhir tapi ini adalah awal bagi kalian. Kita dituntut yang terbaik untuk diri kita dan untuk bangsa dan negara. Ke depan kalian dituntut dari sisi keilmuan sosial untuk membaktikan diri kepada bangsa kita tercinta," katanya.
Di kesempatan yang sama dalam Laporannya, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Hartono Laras menyampaikan jika pembelajaran pada jenjang sarjana terapan dan magister terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial dengan rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek.