Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat Sulawesi Utara mewaspadai banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi saat musim hujan.

"Kewaspadaan harus ditingkatkan, jangan lengah sehingga bisa terhindar dari bencana," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle, di Manado, Senin.

Dia mengatakan musim penghujan kembali terjadi di wilayah Sulut, walaupun pada beberapa pekan awal Oktober ini terjadi panas terik.

Suhu terik yang mencapai puncaknya di 36 derajat Celsius terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, sedangkan di kabupaten dan kota lainnya di kisaran 32-35 derajat Celsius terjadi akibat tiga siklon tropis di utara Sulut.

"Hujan mulai merata di wilayah Sulut. Artinya kewaspadaan sudah harus dilakukan seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan agar ada langkah antisipasi," katanya.

Hal paling penting, kata dia, warga yang menetap di daerah rawan banjir dan longsor harus meningkatkan kewaspadaan.

Memasuki pekan ketiga Oktober, hujan mulai terjadi dan diperkirakan hingga Januari mendatang mencapai puncaknya.

"Waspadai puncak musim hujan di bulan Januari," katanya.

Ia menjelaskan pada awal tahun biasanya curah hujan ekstrem menyebabkan beberapa wilayah di provinsi ujung utara Sulawesi itu kerap dilanda banjir dan longsor.

"Saatnya kita memperbaiki lingkungan sekitar, memperbaiki aliran air, drainase dijaga kebersihannya, jangan tersumbat. Paling penting diingatkan bagi warga yang berada di daerah rawan bencana," ujarnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024