Manado (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir mengatakan pembangunan jalan lingkar dalam (inner ringroad) sepanjang 4,1 kilometer di daerah itu selain mengatasi kemacetan bakal memacu pertumbuhan ekonomi.

"Mudah-mudahan dengan terbangunnya fasilitas jalan ini betul-betul bisa memberikan multi efek, tidak hanya menjadi solusi masalah lalulintas, insyaallah beriringan dengan pembangunan jalan ini juga akan dihadirkan titik pengembangan UMKM," kata Sulkarnain di Kendari, Senin.

Menurutnya, pembangunan jalan lingkar dalam yang saat ini digarap pemerintah kota akan menimbulkan peningkatan aktifitas baru bagi masyarakat setempat khususnya yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Dia menyampaikan, pihaknya akan menyiapkan ruang atau tempat sebanyak 12 titik untuk digunakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan jalan lingkar dalam tersebut .

"Ada beberapa titik yang akan kita sediakan nantinya untuk bisa menjadi tempat bagi masyarakat kita ingin berdagang atau mengembangkan usaha dan memerikan tawaran jasa maupun barang di Kota Kendari," ujar Wali Kota.

Menurutnya, menjajakan dagangan baik barang ataupun jasa di pinggir jalan di ibu kota provinsi itu sudah menjadi tren selama masa pandemi COVID-19. Peluang ini akan dimanfaatkan pemerintah daerah namun akan ditata dengan baik.

"Ini kemudian yang akan kita carikan solusinya agar tidak berlangsung sembrawut, namun bisa tertata dan teratur dengan rapi. Nantinya tidak hanya memberi dampak terhadap situasi lalulintas kita tetapi juga bisa memberikan nilai ekonomis," ujar Sulkarnain.

Pemerintah Kota Kendari melakukan pembangunan ruas jalan sepanjang 4,1 kilometer, yakni jalur jalan dari Kali Kadia menuju RSUD Kendari sepanjang 1,5 km dan jalur jalan ZA Sugianto menuju Jalan HEA Mokodompit tepat di simpang tiga Kampus Univetsitas Haluoleo sepanjang sepanjang 2,6 kilometer.

Pembangunan ruas jalan baru sepanjang 4,1 kilometer untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalan ZA Sugianto merupakan jalur lingkar dalam yang bakal menelan anggaran sekitar Rp220 miliar bersumber dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Pembangunan jalan dengan lebar total badan jalan 30 meter dan lebar masing-masing jalur 7 meter tersebut, dikerjakan oleh PT Istaka dan PT Pundi tersebut, diperkirakan rampung pada Juli 2022.

Jalan tersebut juga akan menjadi lokasi wisata baru di kota Kendari karena fasilitas jalan akan dilengkapi dengan bundaran air mancur mirip bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, namun dengan ukuran lebih besar yakni 120 meter. Wali Kota mengusulkan bundaran tersebut nantinya diberi nama "Bundaran Anoa".

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024