Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meningkatkan pengenalan akan rupiah guna penanggulangan peredaran uang palsu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Semua elemen masyarakat menjadi sasaran kami untuk melakukan sosialisasi pengenalan uang rupiah," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, dalam acaar Media Gathering 2021, di Tondano, Kamis.

Dia mengatakan kali ini pihaknya mengedukasi sejumlah jurnalis ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami telah bermitra dengan media di Sulut sejak lama, karena mereka merupakan perpanjangan tangan dari BI dalam mengedukasi masyarakat akan rupiah hingga pelosok desa," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Kamis.

Arbonas mengatakan petugas BI harus diakui terbatas untuk menjangkau masyarakat hingga pelosok desa di Sulut, sehingga dengan media diharapkn hal ini bisa tersampaikan.

"Jika masyarakat paham betul dengan ciri-ciri uang rupiah, maka akan terhindar dari peredaran uang palsu," katanya.

Kepala Seksi Pengolahan Uang Rupiah Unit Pengolahan Rupiah BI Sulut Maykel Rori
mengatakn Bank Indonesia, katanya, senantiasa melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas uang sehingga mudah dikenali ciri-ciri keasliannya dan aman dari upaya pemalsuan.

Agar lebih mudah mengenali keaslian uang rupiah, maka pahami panduan ciri-ciri keaslian uang rupiah sehingga dapat dengan mudah mengenali uang rupiah asli dari unsur pengaman yang terdapat pada uang rupiah tersebut.

Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan.

"Yang paling penting dilihat, diraba dan diterawang," katanya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024