Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupten Kediri, Jawa Timur, segera memperbaiki infrastruktur berupa sarana dam di wilayah Pare untuk mencegah terjadinya banjir, terutama saat hujan deras.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Selasa, mengaku sudah meninjau secara langsung lokasi pintu air wilayah Pare.

Berdasarkan aduan masyarakat, di wilayah Sungai Desa Tertek, Kecamatan Pare sering terjadi banjir yang disebabkan tidak berfungsinya alat dam, sehingga saat debit air meningkat air sungai meluap di wilayah tersebut.

"Kalau musim hujan biasanya air itu meluap dan masuk ke jalanan. Bahkan, masuk ke rumah warga," kata dia.

Ia mengatakan dari hasil dialog dengan warga di sekitar sungai tersebut musim hujan tahun lalu terjadi banjir cukup besar. Air dari Sungai Serinjing tersebut meluber hingga jalan raya sehingga lalu lintas kendaraan menjadi terkendala.

"Walaupun hanya satu jam surut, kami memiliki komitmen untuk memperbaikinya insyaallah tahun depan bulan Maret sudah perbaiki," tutur Mas Bup, sapaan akrabnya.

Terkait dengan besaran anggaran untuk perbaikan infrastruktur itu, dirinya masih berkoordinasi dengan dinas terkait.

Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah kabupaten segera memperbaiki fasilitas di dam tersebut sehingga bisa mengantisipasi terjadinya banjir karena hujan deras.

Ke depan, Pemkab Kediri juga akan terus menggenjot pembangunan di berbagai sektor.

"Selain sungai di sini tadi ada jembatan yang ada di Gedang Sewu tahun depan juga sudah akan kita perbaiki," kata Mas Bup.

Pemkab juga memperbaiki sejumlah titik jalan yang rusak di Kabupaten Kediri. Pemkab sudah melakukan pendataan jalan rusak dan akan menjadi prioritas perbaikan. Kondisi jalan semakin rusak saat hujan terjadi.

"Perbaikan jalur lainnya sedang kami prioritaskan untuk disusun, di mana saja lokasinya. Saya sempat melakukan testing dari lima jalan yang ada di PUPR (yang rusak, red.)," kata dia.

Ia mengatakan titik itu di antaranya di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, dan Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung.

"Ini juga sesuai dengan aduan di media sosial. Ada yang perbaikan di 2021, ada yang 2022. Untuk nilainya cukup besar, di atas Rp100 miliar mungkin," kata dia.

Pewarta : Asmaul Chusna
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024