Manado (ANTARA) - Bhayangkari Daerah Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah dan pelatihan pembuatan "eco enzyme" di Pantai Walet Kasawari, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Selasa.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sulut Shinta Nana Sudjana mengatakan kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke-69 Tahun 2021.
Selain kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah, pihaknya memberikan keterampilan kepada anggota Bhayangkari di tengah pandemi COVID-19.
“Pembuatan 'eco enzyme' dengan memanfaatkan limbah organik untuk kesehatan, seperti desinfektan, membersihkan gigi, mengompres luka, hingga untuk membersihkan lantai, kerak kompor. Selain itu dalam membuat 'eco enzyme' dapat menggunakan sampah buah-buahan, seperti kulit nanas, pepaya, jeruk, dan wortel,” katanya.
Ia menambahkan "eco enzyme" merupakan hasil fermentasi bahan-bahan alam dari gula merah, sisa buah, sayuran, dan air, baik air keran, air hujan, air buangan AC.
“Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan anggota Bhayangkari dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi barang yang berguna,” katanya.
Ia berharap, pelatihan keterampilan "eco enzyme" bermanfaat bagi para ibu Bhayangkari dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini, dihadiri Wakil Ketua Bhayangkari Sulut Astrid Isir, para pengurus daerah dan Bhayangkari Cabang Bitung, sedangkan narasumber berasal dari Penyuluh Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung yang juga anggota Bhayangkari Cabang Bitung Apriani Wahibu Djoyosuroto.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sulut Shinta Nana Sudjana mengatakan kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke-69 Tahun 2021.
Selain kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah, pihaknya memberikan keterampilan kepada anggota Bhayangkari di tengah pandemi COVID-19.
“Pembuatan 'eco enzyme' dengan memanfaatkan limbah organik untuk kesehatan, seperti desinfektan, membersihkan gigi, mengompres luka, hingga untuk membersihkan lantai, kerak kompor. Selain itu dalam membuat 'eco enzyme' dapat menggunakan sampah buah-buahan, seperti kulit nanas, pepaya, jeruk, dan wortel,” katanya.
Ia menambahkan "eco enzyme" merupakan hasil fermentasi bahan-bahan alam dari gula merah, sisa buah, sayuran, dan air, baik air keran, air hujan, air buangan AC.
“Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan anggota Bhayangkari dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi barang yang berguna,” katanya.
Ia berharap, pelatihan keterampilan "eco enzyme" bermanfaat bagi para ibu Bhayangkari dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini, dihadiri Wakil Ketua Bhayangkari Sulut Astrid Isir, para pengurus daerah dan Bhayangkari Cabang Bitung, sedangkan narasumber berasal dari Penyuluh Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung yang juga anggota Bhayangkari Cabang Bitung Apriani Wahibu Djoyosuroto.