Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan Pelabuhan Belinyu Kabupaten Bangka sebagai pelabuhan ekspor impor, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah itu.

"Kami sudah meminta bantuan PT Pelindo agar dapat melakukan survey investigasi design (SID) pengembangan Pelabuhan Belinyu ini," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan dalam mempercepat pengembangan Pelabuhan Belinyu sebagai pelabuhan ekspor komoditas unggulan daerah ini, Pemprov Kepulauan Babel sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kemenhub mendukung program strategis pemerintah daerah ini.

"Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat Kementerian Perhubungan terkait permasalahan pengembangan Pelabuhan Belinyu untuk dijadikan moda transportasi laut skala besar di Bangka Belitung," ujarnya.

Menurut dia kendala dalam pengembangan Pelabuhan Belinyu diantaranya adanya indikasi batu karang dan pasir sekitar titik MPMT 2 dan 7 yang menyebabkan belokan tajam di alur pelayaran.

Selain itu, sempitnya alur akibat kedangkalan lainnya di sekitar alur, sehingga kurang menjamin keselamatan pelayaran dan menambah waktu tempuh untuk masuk ke pelabuhan.

"Untuk menghilangkan batu dan pasir sehingga alur masuk pelabuhan tidak berbelok tajam itu, perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui alat yang akan digunakan, volume pengerukan, estimasi biaya, modeling arus, gelombang dan sedimentasi dengan project pengerukan, dan rencana dumping area yang telah disesuaikan," katanya.

Untuk itu, kata dia peprov telah meminta bantuan PT Pelindo agar dapat melakukan SID untuk melihat gambaran dan kondisi sesungguhnya dari alur pelayaran pelabuhan Belinyu, di mana saja titik-titik yang mengalami hambatan.

"Permasalahan anggaran juga menjadi kendala karena anggaran APBN Pusat dan diharapkan tidak memungkinkan untuk digunakan tahun ini,” katanya.

 

Pewarta : Aprionis
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024