Manado, (Antara Sulut) - Pemerintah Kota  Manado menjamin bahan bakar minyak jenis premium dan solar mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sesuai data Pertamina Manado, sejak awal Desember kuota premium sudah dinaikan dari 700 kiloliter menjadi 800 kiloliter per hari, dan disalurkan ke seluruh SPBU. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Manado, Pingkan Sinjal, di Manado, Rabu.

Sinjal mengatakan pemerintah sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan mengingatkan agar penyaluran BBM tidak terlambat karena akan berakibat fatal.

"Pertamina menyatakan tidak akan ada kelangkaan hingga akhir tahun," katanya.

Menurut dia, Pertamina mengakui hambatan distribusi BBM terkait waktu tempuh yang biasanya hanya 45 menit dari depot Bitung ke Manado menjadi satu sampai 1,5 jam. Ini disebabkan kepadatan arus lalu lintas.

"Akibatnya, di salah satu SPBU kosong dan konsumen pindah ke tempat lain, terjadilah penumpukan yang menyebabkan antrean panjang. Namun di SPBU kosong langsung diisi oleh Pertamina, sehingga konsumen bisa kembali ke SPBU tersebut," kata Sinjal.

Dia mengakui antrean panjang dan seringnya kehabisan BBM di sejumlah SPBU, bukan hanya disebabkan keterlambatan penyaluran dari Pertamina, tetapi sejak akhir November lalu sudah terjadi penumpukan di tempat pengisian BBM di Manado.

"Penumpukan ini diakibatkan banyaknya kendaraan dengan plat nomor luar yang datang mengisi bensin di Manado, mulai dari Minahasa Utara, Minahasa, Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, hingga Bitung, karena mereka datang berbelanja menghadapi Natal di Manado, dan keadaan ini  selalu berulang setiap tahun," kata Sinjal.    

Antrean panjang di semua SPBU Manado sudah terjadi sejak akhir November yang menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Pewarta : Joice Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024