Manado, (Antara Sulut) - Ketua Masyararat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) Sukmandaru Prihatmoko mengatakan Sulawesi Utara cenderung memiliki kandungan emas, karena tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan pulau lainnya dan Sulut lebih ke mineral emas.
"Tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan pulau lainnya. Kalau Sulawesi Utara lebih ke mineral emas. Sedangkan mineral jenis tembaga lebih mengarah ke barat Gorontalo. Begitupun dengan Bolaang Mongondouw, lebih ke mineral emas," ujar Prihatmoko di sela-sela "Sulawesi Mineral Resosurces Seminar" yang gelar di Hotel Peninsula, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan Pulau Kalimantan yang kebanyakan adalah mineral batu bara, sedangkan di Kabupaten Minahasa belum ditemukan adanya kandungan batu bara.
"Karena itu dalam seminar ini akan mendokumentasikan semua sumberdaya mineral yang ada di Sulawesi. Hasil dokumentasi ini akan diserahkan ke pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral," katanya.
Seminar yang dilakukan di Manado adalah seminar ketiga setelah seminar serupa di Sumatera dan Kalimantan. Peserta seminar berasal dari Indonesia dan sebagian negara asing.
"Tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan pulau lainnya. Kalau Sulawesi Utara lebih ke mineral emas. Sedangkan mineral jenis tembaga lebih mengarah ke barat Gorontalo. Begitupun dengan Bolaang Mongondouw, lebih ke mineral emas," ujar Prihatmoko di sela-sela "Sulawesi Mineral Resosurces Seminar" yang gelar di Hotel Peninsula, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan Pulau Kalimantan yang kebanyakan adalah mineral batu bara, sedangkan di Kabupaten Minahasa belum ditemukan adanya kandungan batu bara.
"Karena itu dalam seminar ini akan mendokumentasikan semua sumberdaya mineral yang ada di Sulawesi. Hasil dokumentasi ini akan diserahkan ke pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral," katanya.
Seminar yang dilakukan di Manado adalah seminar ketiga setelah seminar serupa di Sumatera dan Kalimantan. Peserta seminar berasal dari Indonesia dan sebagian negara asing.