Manado (ANTARA) - Program rehabilitasi mangrove oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai sangat bermanfaat dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis,mengatakan rehabilitasi mangrove bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di masa pandemi.

Salah satu kegiatan penanaman mangrove melalui Program PEN dilakukan BRGM yakni di Kampung Maibo, Sorong, Papua Barat, seluas 50 hektare.

"Kami melihat masyarakat di sini bergantung pada ekosistem mangrove. Papua ini indah, subur dan harus dijaga. Kami berharap kegiatan rehabilitasi mangrove ini jadi pemacu semangat masyarakat untuk hidup lebih baik," ujar Ayu.



Dikatakannya, pulihnya ekosistem mangrove bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan, seperti melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air laut, meningkatkan produksi hasil laut, serta dapat menjadi destinasi ekowisata.

Sementara itu Kepala Kampung Maibo Sudin Simurut menilai rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh BRGM melalui Program PEN sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dari upah penanaman mangrove, warga mendapatkan uang harian. Untuk pembayaran upah menanam mangrove ditransfer langsung ke rekening warga,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Sudin, uang itu juga digunakan sebagian warga untuk membuka usaha baru dan membeli motor sebagai sarana transportasi anak-anak mereka ke sekolah.

Sudin berharap, ada bantuan berupa alat perikanan untuk warga, sehingga mereka tak lagi menambang batu karang, pasalnya, pulihnya ekosistem mangrove dapat meningkatkan jumlah biota laut seperti ikan dan kepiting.
 

Pewarta : Subagyo
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024