Manado (ANTARA) - Prosentase siswa yang divaksin di SMP Negeri III dan V Manado, mencapai angka 40-50 persen dari total yang terdaftar di kedua lembaga pendidikan tersebut.
Kepala SMP Negeri III Manado, Dra. Jenny Pande, MSi, mengatakan, bahwa jumlah siswa yang sudah divaksin di sekolah yang dipimpinnya sebanyak 460 orang, dari total 914 orang yang terdaftar.
"Itu merupakan gabungan tahap satu dan dua, rinciannya untuk dosis pertama sebanyak 359 dan dua 110 orang, itu data sampai Selasa (6/10)," kata pande, di Manado.
Dia menjelaskan, pihaknya memang terus mendorong orang tua dan siswa untuk divaksin, supaya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka, karena sesuai ketentuan, yang belum vaksin harus tetap ikut secara daring.
Menurut Pande, sesuai ketentuan, pihaknya memberlakukan satu shift pembelajaran bagi semua siswa, dengan jumlah kehadiran maksimal sampai 15 orang, dimana setiap kelas sudah dilengkapi dengan sarana prokes, dengan membuat sekat bening di setiap meja siswa, dan wajib mengenakan masker.
Pembelajaran di SMP Negeri V Manado (jo/antara) (1)
"Sedangkan siswa yang belum vaksin dan tidak mampu karena kendala kuota data disilahkan mengambil modul untuk pembelajaran selama dua minggu, karena dalam satu hari pelajaran hanya maksimal dua jam di sekolah dengan dua mata pelajaran, maka yang di rumah juga demikian," katanya.
Demikian juga dengan sistem di SMP Negeri V Manado, yang dipimpin Ratna Dewi Bauty, MPd, dimana siswa yang sudah vaksin mencapai 40 persen, dan bisa datang mengikuti pembelajaran satu minggu sekali.
"Karena dari total siswa kami yang berjumlah 840 orang, yang vaksin sekitar 340 orang, maka mereka saja yang boleh sekolah," katanya.
Dia mengatakan, siswa yang tak masuk karena belum vaksin, dan tak punya data, bisa belajar dari rumah dengan menggunakan modul yang diambil di sekolah sehingga bisa belajar dengan benar.
Dia mengakui memang pihaknya mengalami kendala karena masih banyak siswa yang belum vaksin, sebab orang tua tak mengizinkan sehingga kebanyakan tak bersekolah.
"Saya tegas melarang siswa ikut PTM jika tak vaksin, dan sudah disampaikan kepada orang tua, kami berharap ada kesadaran agar mengizinkan anak diberikan vaksin, sehingga bisa ikut vaksinasi," katanya. ***
Kepala SMP Negeri III Manado, Dra. Jenny Pande, MSi, mengatakan, bahwa jumlah siswa yang sudah divaksin di sekolah yang dipimpinnya sebanyak 460 orang, dari total 914 orang yang terdaftar.
"Itu merupakan gabungan tahap satu dan dua, rinciannya untuk dosis pertama sebanyak 359 dan dua 110 orang, itu data sampai Selasa (6/10)," kata pande, di Manado.
Dia menjelaskan, pihaknya memang terus mendorong orang tua dan siswa untuk divaksin, supaya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka, karena sesuai ketentuan, yang belum vaksin harus tetap ikut secara daring.
Menurut Pande, sesuai ketentuan, pihaknya memberlakukan satu shift pembelajaran bagi semua siswa, dengan jumlah kehadiran maksimal sampai 15 orang, dimana setiap kelas sudah dilengkapi dengan sarana prokes, dengan membuat sekat bening di setiap meja siswa, dan wajib mengenakan masker.
"Sedangkan siswa yang belum vaksin dan tidak mampu karena kendala kuota data disilahkan mengambil modul untuk pembelajaran selama dua minggu, karena dalam satu hari pelajaran hanya maksimal dua jam di sekolah dengan dua mata pelajaran, maka yang di rumah juga demikian," katanya.
Demikian juga dengan sistem di SMP Negeri V Manado, yang dipimpin Ratna Dewi Bauty, MPd, dimana siswa yang sudah vaksin mencapai 40 persen, dan bisa datang mengikuti pembelajaran satu minggu sekali.
"Karena dari total siswa kami yang berjumlah 840 orang, yang vaksin sekitar 340 orang, maka mereka saja yang boleh sekolah," katanya.
Dia mengatakan, siswa yang tak masuk karena belum vaksin, dan tak punya data, bisa belajar dari rumah dengan menggunakan modul yang diambil di sekolah sehingga bisa belajar dengan benar.
Dia mengakui memang pihaknya mengalami kendala karena masih banyak siswa yang belum vaksin, sebab orang tua tak mengizinkan sehingga kebanyakan tak bersekolah.
"Saya tegas melarang siswa ikut PTM jika tak vaksin, dan sudah disampaikan kepada orang tua, kami berharap ada kesadaran agar mengizinkan anak diberikan vaksin, sehingga bisa ikut vaksinasi," katanya. ***