Manado (ANTARA) - Sebanyak enam orang yang merupakan pasien terakhir COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB), Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Bangkalan, Jatim, dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, kata dokter RS setempat.

Dokter umum yang bertugas di RSDLB dr Yussika Fernanda di Surabaya, Jumat mengatakan, dengan pulangnya pasien terakhir itu kini RSDBL yang berlokasi di kantor Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) itu nol pasien virus corona (COVID-19).

"Alhamdulillah, baik pasien pekerja migran Indonesia dan umum maupun mandiri semuanya tertangani dengan baik," katanya kepada wartawan.

Sejak didirikan pada bulan Juni 2021, RSDLB yang juga difungsikan sebagai rumah isolasi untuk pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 itu tercatat telah merawat sebanyak 788 orang.

"Kondisi BOR atau tempat tidur di RSDLB per hari ini menyentuh angka nol persen yang artinya tidak ada pasien yang sedang dirawat. Puji Syukur dan bahagia melihat kondisi saat ini. Mudah-mudahan momentum ini menjadi titik terang berakhirnya pandemi COVID-19 di Indonesia," ujar dr Yussika.



Menurutnya, kondisi ini memberi kesempatan bagi semua personil RSDLB untuk relaksasi, rehat sejenak dan mempersiapkan diri untuk “refresh” kembali.

Selain itu dilakukan pembenahan dan perbaikan semua sarana dan prasana penunjang layanan dan perawatan pasien.

"Kami berharap tidak ada lagi pasien yang masuk dan pandemi segera berakhir sehingga semua proses kehidupan bermasyarkat dan berbangsa kembali seperti sedia kala," ujar dokter yang akrab disapa Sika itu.

Selanjutnya dia berpesan agar masyarakat tidak kendur dalam masa relaksasi ini untuk tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Mengenai kemungkinan muncul atau bahkan naiknya kembali kasus COVID-19 memang sangat tidak diharapkan oleh semuanya. Namun mengingat COVID-19 juga makhluk yang punya hak untuk melangsungkan kehidupannya, maka potensi dan kemungkinan berlanjut dan perkembangannya tentu tetap perlu diantisipasi," tuturnya.


Pewarta : A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024