Manado, (Antara News) - Persediaan vaksin anti rabies atau anjing gila untuk manusia di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara masih mencukupi hingga tahun 2012.

"Kalau ada kota/kabupaten yang kehabisan stok vaksin anti rabies untuk manusia dapat mengajukannya ke Dinas Kesehatan Provinsi. Kami akan menyediakannya," ujar Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr Jemmy Lampus, di Manado, Minggu.

Dikatakan, Dinas Kesehatan Provinsi telah mengalokasikan 400 flacon untuk 15 kota/kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Flacon anti rabies ini akan diberikan kepada pasien setelah dilakukan oberservasi selama 14 hari terhadap anjing yang menggigit.

"Kalau memang setelah dipotong kepala anjing dan diperiksa merupakan anjing rabies, orang yang digigit akan disuntik vaksin anti rabies," katanya.

400 flacon antirabies ini akan digunakan untuk 100 orang yang positif digigit anjing rabies, kata Lampus.

Karena itu harap Lampus, sebagaimana kesepakatan yang baru saja dibangun dalam pertemuan koordinasi, selain Provinsi Sulawesi Utara yang akan menganggarkannya dalam APBD, kota/kabupaten juga bisa melakukan hal serupa.

Apalagi menurut dia, dari 15 kota/kabupaten, Kabupaten Minahasa, Kota Manado, dan Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah dengan kasus gigitan anjing paling banyak.

"Mudah-mudahan dengan komitmen yang terbangun, semua kota/kabupaten dapat menganggarkannya dalam APBD. Upaya ini penting sehingga stok vaksin antirabies untuk manusia tetap tersedia. Untuk Provinsi Sulawesi Utara tahun ini menganggarkan sekitar 100 orang yang diprediksi bisa memenuhi kebutuhan hingga tahun depan," imbuhnya.

Tahun ini sebanyak 12 orang meninggal akibat gigitan anjing rabies. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dari data kota/kabupaten menyebutkan hingga Agustus 2011 terjadi sebanyak 1500 kasus gigitan anjing. Sebanyak 500 orang yang digigit telah diberikan vaksin antirabies.

"Pengalokasian vaksin ke kota/kabupaten diharapkan bisa menekan angka kematian akibat gigitan anjing rabies. Apalagi orang yang memang sudah positif rabies akan menemui kematian. Ini yang harus kita cegah," tandas Lampus.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024