Manado, (Antara News) - Stand Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara (Sulut) mengunggulkan wisata alam serta hasil bumi pala, dalam pameran pembangunan provinsi yang digelar di kawasan Kaiwatu, Mapanget, Manado.
"Untuk pameran kali ini, pala tetap menjadi unggulan, sebab merupakan primadona hasil bumi di Kabupatan Kepulauan Sitaro, termasuk semua produk turunannya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Manado Sitaro Eva Supit-Sasingen, di lokasi pameran Mapanget, Manado, Senin.
Dikatakannya, selain pala, buah salak serta kedondong, juga dipamerkan di stand kabupaten 47 pulau tersebut, serta sejumlah hasil kerajinan tangan dan kue-kue khas Sitaro, yang merupakan penganan istimewa dari daerah tersebut.
Selain itu Eva Supit juga menambahkan mereka pun memamerkan sekaligus menjual kekayaan alam, Sitaro yang indah dan masih belum banyak terjamah di sekitar kabupaten tersebut.
Sementara itu, staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sitaro bernama Apyes Meleo, mengatakan khusus untuk wisata dan budaya mereka lebih banyak menjual alam kepulauan Sitaro, serta berbagai keunikan daerah tersebut.
"Kami memamerkan keindahan alam gugusan Pulau Mahoro yang banyak dikunjungi wisatawan sebab pantainya indah dan ada spot-spot penyelaman di situ, juga ada Pante Mawira yang semua pasirnya putih, juga ada air panas di Legi, danau pulau serta kumpulan tengkorak raksasa di gua pulau Makalehi," kata Meleo.
Selain itu, Meleo mengatakan wisata budaya seperti pesta adat tulude juga ditampilkan dalam bentuk gambar, yang cukup banyak mengundang perhatian, sebab selalu dihadiri oleh para petinggi provinsi bahkan negeri, karena keunikannya.
Sementara untuk alamnya, Meleo mengatakan Gunung Api Karangetang juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Sitaro, karena selalu mengeluarkan api dari puncaknya setiap malam, sehingga menjadi pemandangan yang luar biasa bagi seluruh warga kabupaten tersebut.
Salah satu pengunjung stand Kabupaten Sitaro bernama Mochtar Maliki, mengatakan, dia tertarik dengan wisata alam yang ditawarkan oleh stand tersebut, apalagi gunung berapinya yang selalu mengeluarkan api setiap malam.
Di stand Sitaro, selain wisata alam mereka pun memamerkan berbagai hasil kerajinan khas seperti tikar pandan, topi, bahkan selesai pala, dan sejumlah souvenis tas dari batok kelapa.
"Untuk pameran kali ini, pala tetap menjadi unggulan, sebab merupakan primadona hasil bumi di Kabupatan Kepulauan Sitaro, termasuk semua produk turunannya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Manado Sitaro Eva Supit-Sasingen, di lokasi pameran Mapanget, Manado, Senin.
Dikatakannya, selain pala, buah salak serta kedondong, juga dipamerkan di stand kabupaten 47 pulau tersebut, serta sejumlah hasil kerajinan tangan dan kue-kue khas Sitaro, yang merupakan penganan istimewa dari daerah tersebut.
Selain itu Eva Supit juga menambahkan mereka pun memamerkan sekaligus menjual kekayaan alam, Sitaro yang indah dan masih belum banyak terjamah di sekitar kabupaten tersebut.
Sementara itu, staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sitaro bernama Apyes Meleo, mengatakan khusus untuk wisata dan budaya mereka lebih banyak menjual alam kepulauan Sitaro, serta berbagai keunikan daerah tersebut.
"Kami memamerkan keindahan alam gugusan Pulau Mahoro yang banyak dikunjungi wisatawan sebab pantainya indah dan ada spot-spot penyelaman di situ, juga ada Pante Mawira yang semua pasirnya putih, juga ada air panas di Legi, danau pulau serta kumpulan tengkorak raksasa di gua pulau Makalehi," kata Meleo.
Selain itu, Meleo mengatakan wisata budaya seperti pesta adat tulude juga ditampilkan dalam bentuk gambar, yang cukup banyak mengundang perhatian, sebab selalu dihadiri oleh para petinggi provinsi bahkan negeri, karena keunikannya.
Sementara untuk alamnya, Meleo mengatakan Gunung Api Karangetang juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Sitaro, karena selalu mengeluarkan api dari puncaknya setiap malam, sehingga menjadi pemandangan yang luar biasa bagi seluruh warga kabupaten tersebut.
Salah satu pengunjung stand Kabupaten Sitaro bernama Mochtar Maliki, mengatakan, dia tertarik dengan wisata alam yang ditawarkan oleh stand tersebut, apalagi gunung berapinya yang selalu mengeluarkan api setiap malam.
Di stand Sitaro, selain wisata alam mereka pun memamerkan berbagai hasil kerajinan khas seperti tikar pandan, topi, bahkan selesai pala, dan sejumlah souvenis tas dari batok kelapa.