Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Ambon menutup empat RS lapangan yakni Hotel Wijaya, Everbright , penginapan Garuda inn dan LPMP seiring meningkatnya angka kesembuhan COVID-19.

"Terhitung pekan lalu kita telah menutup seluruh RS lapangan di kota Ambon dan saat ini yang masih beroperasi RS lapangan milik Pemprov Maluku yakni asrama haji," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy di Ambon, Selasa

Ia mengatakan, penutupan seluruh RS lapangan memberikan indikasi kuat bahwa perkembangan kasus COVID-19 di Ambon semakin terkendali dan menurun jauh.

Penurunan kasus terlihat dari tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Ambon, tingkat terkonfirmasi pasien sebanyak 8.854 orang, sembuh 8.651 orang, dirawat 39 orang dan meninggal dunia sebanyak 164 orang.

"Hingga pekan lalu hanya ada empat pasien yang dirawat secara terpusat, kita telah mengalihkan ke asrama haji RS lapangan milik Pemprov Maluku," katanya.

Ia mengakui, penutupan rumah sakit lapangan dilakukan untuk mengurangi beban yang dikeluarkan Pemkot Ambon untuk membayar biaya sewa lokasi karantina terpusat.



Kota Ambon saat ini masuk dalam zona kuning atau risiko rendah pada peta risiko penyebaran COVID-19 di Provinsi Maluku, setelah sebelumnya berada di zona oranye (risiko sedang).

Richard mengingatkan, walaupun Ambon sudah masuk zona kuning, penerapan protokol kesehatan tetap harus menjadi komitmen, disertai pelaksanaan vaksinasi.

"Mari kita tetap menerapkan protokol kesehatan 5M, sambil mengikuti vaksinasi guna mencapai kekebalan kelompok," ujarnya.

Pihaknya optimistis bahwa pekan ini, vaksinasi di kota Ambon akan menjangkau 70 persen warga Kota Ambon.

"Tanggal 26 September kemarin, vaksinasi di Kota Ambon telah berhasil mencapai 69,1persen atau 189.358 orang dari target kita 274 ribu orang. Saya optimistis kita akan capai angka 70 persen," ujarnya.




Pewarta : Penina Fiolana Mayaut
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024