Manado, (Antara News) - Warga Muhammadiyah di Sulawesi Utara (Sulut) melakukan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah pada 30 Agustus 2011, di 42 lokasi yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Sulut.

"Pimpinan Muhammadiyah konsisten menetapkan 1 Syawal dengan cara hisab hakiki, dan itu sudah ditetapkan sejak lama dengan ilmu-ilmu falak dan astronomi," kata Ketua PW Muhammadiyah Sulut Anwar Panawar, usai Shalat Ied di pelataran parkir lapangan megamas Manado, Selasa.

Panwar mengatakan mereka konsisten mengikuti maklumat yang dikeluarkan majelis Tarwih Muhammadiyah dan dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.

Di saat kemenangan ini Panawar berharap kiranya umat Islam bisa mengubah sikap dan menjadi lebih baik. Jika sebelumnya belum bertemu di hari kemenangan ini harus bersilaturahmi, atau belum jujur harus berkata jujur.

"Setelah menang selama dalam peperangan melawan hawa nafsu selama sebulan berpuasa ini Insya Allah kedepan akan menjadi lebih baik lagi," kata Panawar.

Panawar juga mengingatkan, agar perbedaan penetapan waktu 1 Ramadhan dan 1 Syawal itu jangan menjadi penghalang persaudaraan (ukhuwah) antara umat Islam.

"Tetap saling menghormati dan menghargai sesuai dengan metodologinya masing-masing. Karena menurutnya penetapan ini tidak dilakukan sepihak namun oleh semua pimpinan wilayah bersama para ahli," ujarnya.

Sementara Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengatakan Shalat Id hari ini yang dilakukan warga Muhammadiyah ini sesuai dengan penetapan yang oleh pimpinan wilayah dari pusat.

Kehadirannya dalam shalat Id hari ini adalah bentuk penghargaan kepada warga Muhammadiyah di Sulut dan ia berharap kerukunan akan tetap tercipta dan terjalin antara sesama kaum Muslim dan umat beragama lainnya.

Salah satu warga Muhammadiyah di Manado, Rusdi mengatakan mereka memang Shalat lebih dulu karena sudah ditetapkan oleh pimpinan dan itu dilakukan sesuai dengan metodologi yang benar. Soal perbedaan itu hal biasa, namun mereka tetap saling menghormati karena yang penting adalah makna puasa dan Idul fitri bagi kehidupan setiap hari.

"Yang penting adalah tetap saling bersilaturahmi dan menghargai dan perbedaan ini bukanlah hal yang harus dimasalahkan diantara kami" kata Rusdi.

Pewarta : Joice Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024