Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh meraih juara nasional lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
“Alhamdulillah, setelah mendapat juara satu tingkat provinsi Aceh, selanjutnya diikutkan pada lomba inovasi TTG tingkat nasional, kita mendapat juara," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Rabu.
Aminullah menyampaikan inovasi Banda Aceh yang mendapatkan juara TTG 2021 adalah mesin pres jerami horizontal portabel, diciptakan oleh Hendra Saputra dan Nurwahid dari posyantek Kecamatan Banda Raya kota setempat.
"Banda Aceh mendapatkan peringkat empat tingkat nasional dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia,” ujarnya.
Aminullah mengatakan prestasi tersebut dapat memberikan memotivasi kepada pemerintah untuk terus berbuat yang terbaik dan membantu masyarakat di wilayahnya.
Aminullah mengatakan Banda Aceh bukan daerah dengan sentra produksi padi, karena tidak memiliki lahan persawahan seperti wilayah lainnya.
Namun, mesin pres jerami horizontal portabel tersebut dapat digunakan untuk mengolah jerami dari daerah lain, kemudian dipasarkan melalui Banda Aceh sebagai kota pusat jasa dan perdagangan.
Dalam kesempatan itu, Aminullah mengapresiasi khusus kepada Hendra Saputra dan Nurwahid beserta tim yang telah menciptakan alat yang sangat berguna bagi para petani.
“Penghargaan atas inovasi ini merupakan persembahan Hendra dan kawan-kawan untuk membawa nama baik Banda Aceh di kancah nasional,” kata Aminullah Usman.
“Alhamdulillah, setelah mendapat juara satu tingkat provinsi Aceh, selanjutnya diikutkan pada lomba inovasi TTG tingkat nasional, kita mendapat juara," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Rabu.
Aminullah menyampaikan inovasi Banda Aceh yang mendapatkan juara TTG 2021 adalah mesin pres jerami horizontal portabel, diciptakan oleh Hendra Saputra dan Nurwahid dari posyantek Kecamatan Banda Raya kota setempat.
"Banda Aceh mendapatkan peringkat empat tingkat nasional dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia,” ujarnya.
Aminullah mengatakan prestasi tersebut dapat memberikan memotivasi kepada pemerintah untuk terus berbuat yang terbaik dan membantu masyarakat di wilayahnya.
Aminullah mengatakan Banda Aceh bukan daerah dengan sentra produksi padi, karena tidak memiliki lahan persawahan seperti wilayah lainnya.
Namun, mesin pres jerami horizontal portabel tersebut dapat digunakan untuk mengolah jerami dari daerah lain, kemudian dipasarkan melalui Banda Aceh sebagai kota pusat jasa dan perdagangan.
Dalam kesempatan itu, Aminullah mengapresiasi khusus kepada Hendra Saputra dan Nurwahid beserta tim yang telah menciptakan alat yang sangat berguna bagi para petani.
“Penghargaan atas inovasi ini merupakan persembahan Hendra dan kawan-kawan untuk membawa nama baik Banda Aceh di kancah nasional,” kata Aminullah Usman.