Manado, (Antara News)  -  Sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas kesehatan anak dan membantu Indonesia meraih hari esok  lebih baik Frisian Flag atau susu bendera menghadirkan ahli gastroenterologist anak dari Belanda, dokter Jan Taminiau, dalam Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak ke XV di Manado.

"Sebagai ahli nurisi berbasis susu dan mitra orang tua dalam tumbuh kembang anak untuk membantu keluarga Indonesia meraih hari esok yang lebih baik kami tidak hanya menghadirkan produk bernutrisi berkualitas tingi, namun senantiasa bekerjasama dengan tenaga kesehatan dan institusi terkait seperti IDAI untuk bersama-sama meningkatkan kualitas kesehatan anak," kata pimpinan Frisian flag Indonesia Hendro Harijogi Poedjono, di Manado Rabu.

Poedjono mengatakan mereka sangat percaya peran aktif dokter spesialis anak dan orang tua menjadi kunci utama dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat.

Dan Indonesia sebagai negara tropis dan kurangnya sanitasi infeksi saluran cerna merupakan gangguan kesehatan dengan angka insiden yang paling tinggi di Indonesia, dimana pada pada 2007 ada 124 juta orang Indonesia diare dan jumlah menunjukan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun yakni 30 persen pada tahun 2000 menjadi 35 persen dalam kurun waktu tiga tahun, bahkan berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2007 menduduki peringkat pertama penyebab kematian balita di Indonesia sekitar 162 ribu, kata Poedjono.

Sementara ahli gastroenterologist anak dari Belanda, dokter Jan Taminiau, mengatakan diare pada anak selalu disebabkan oleh dua faktor yakni rotavirus serta bakteri dan menjadi tantangan tersendiri bagi para dokter untuk menentukan diet yan tepat bagi mereka.

Taminiau mengatakan diare pada anak dibawah dua tahun umumnya disebabkan oleh rotavirus dan dietnya harus disesuikan dengan mengatur jumlah laktosan dan karbohidrat lain dalam diet yang masuk ke usus besar.

Taminiau yang datang dengan tujuan untuk berbagi ilmu dengan 3000 peserta KONIKA XV Manado mengatakan formula untuk anak penderita diare harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dicerna dengan karbohidrat yang mudah diserap dengan memanfaatkan seluruh sistem penyerapan disakarida dan monosakarida yang masih berfungsi pada usus kecil. 

Sementara spesialis anak fakultas kedokteran universitas Gadja Mada dokter Muhamad Juffri mengatakan dengan memahami kondisi dan kinerja saluran cerna saat mengalami infeksi disebabkan virus atau bakteri dokter dapat memberikan saran pemberian makanan yang sesuai, sehingga bisa mengurangi risiko fatal.

Di Indonesia 50-60 persen diare itu disebabkan oleh rotavirus dan sebenarnya untuk kasus seperti ini tidak perlu diberikan obat, sebab dalam waktu lima hari akan sembuh, cukup berikan cairan pengganti supaya tidak dehidrasi, kata Juffri.

Juffri mengatakan memang diakui kondisi penduduk Indonesia belum semuanya mapan, karena itu jika mengalami keadaan anak menderita diare air tajin bisa diminumkan kepada anak karena ini mengandung banyak nutrisi, dan lebih murah serta terjangkau sebab semua rumah tangga  itu menanak nasi. 


Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024