Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melibatkan kalangan perbankan untuk menjalankan Program Mandiri Pangan dan mewujudkan ketahanan pangan dan gizi bagi masyarakat di perkotaan hingga pedesaan.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Kamis, mengatakan, kali ini pemprov menggandeng Bank Mandiri dan Bank Sumsel Babel untuk memberdayakan ekonomi masyarakat untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan.
“Keterlibatan perbankan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Sumsel maupun pembangunan nasional,” kata Herman Deru disela-sela menerima audiensi Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Program Mandiri Pangan ini dikembangkan berdasarkan afinitas atau kelompok yang tumbuh atas dasar ikatan kebersamaan dan kecocokan antar-anggota yang mempunyai visi dan misi dengan memerhatikan sosial budaya setempat.
Selain itu, pengembangan Desa Mandiri pangan juga berdasarkan angka penduduk miskin suatu daerah yang jumlahnya masih di atas 30 persen.
Warga miskin ini nantinya akan tergabung dalam satu kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 25 orang.
Program ini salah satunya sudah dijalankan di Kabupaten Musi Rawas yakni di empat desa dalam empat kecamatan antara lain, Desa Airlesing, Kecamatan Muarabeliti, Desa Sumberasri, Kecamatan Sumberharta, Desa Pagarayu, Kecamatan Megangsakti dan Desa Karyateladan, Kecamatan Muarakelingi.
Pola pengembangan Desa Mandiri Pangan tersebut melalui pengelolaan usaha, misalnya peternakan itik tegal dan pengembangan tanaman sayuran di pekarangan rumah.
Diharapkan dengan pengelolaan usaha ini nantinya dapat memenuhi ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga warga miskin berupa telur, daging dan aneka sayuran, sedangkan kelebihan produksi untuk tambahan penghasilan ekonomi rumah tangga.
“Program ini merupakan bentuk dari pengentasan masyarakat miskin,” kata dia.
Sementara Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik melalui berbagai program pembangunan.
“Untuk memaksimalkan hal tersebut, Bank Mandiri secara aktif juga melakukan program kemitraan,” kata dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Kamis, mengatakan, kali ini pemprov menggandeng Bank Mandiri dan Bank Sumsel Babel untuk memberdayakan ekonomi masyarakat untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan.
“Keterlibatan perbankan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Sumsel maupun pembangunan nasional,” kata Herman Deru disela-sela menerima audiensi Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Program Mandiri Pangan ini dikembangkan berdasarkan afinitas atau kelompok yang tumbuh atas dasar ikatan kebersamaan dan kecocokan antar-anggota yang mempunyai visi dan misi dengan memerhatikan sosial budaya setempat.
Selain itu, pengembangan Desa Mandiri pangan juga berdasarkan angka penduduk miskin suatu daerah yang jumlahnya masih di atas 30 persen.
Warga miskin ini nantinya akan tergabung dalam satu kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 25 orang.
Program ini salah satunya sudah dijalankan di Kabupaten Musi Rawas yakni di empat desa dalam empat kecamatan antara lain, Desa Airlesing, Kecamatan Muarabeliti, Desa Sumberasri, Kecamatan Sumberharta, Desa Pagarayu, Kecamatan Megangsakti dan Desa Karyateladan, Kecamatan Muarakelingi.
Pola pengembangan Desa Mandiri Pangan tersebut melalui pengelolaan usaha, misalnya peternakan itik tegal dan pengembangan tanaman sayuran di pekarangan rumah.
Diharapkan dengan pengelolaan usaha ini nantinya dapat memenuhi ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga warga miskin berupa telur, daging dan aneka sayuran, sedangkan kelebihan produksi untuk tambahan penghasilan ekonomi rumah tangga.
“Program ini merupakan bentuk dari pengentasan masyarakat miskin,” kata dia.
Sementara Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik melalui berbagai program pembangunan.
“Untuk memaksimalkan hal tersebut, Bank Mandiri secara aktif juga melakukan program kemitraan,” kata dia.