Manado (ANTARA) - Pertamina melakukan edukasi pada masyarakat dalam penggunaan BBM yang tepat sehingga aman dan ramah lingkungan.

"Saat ini di pasaran terdapat beragam jenis BBM, namun seringkali kita tidak sadar dan hanya memilih berdasarkan harga termurah. Padahal, pilihan penggunaan bahan bakar dengan pertimbangan ekonomis rupanya bisa membuat kendaraan kita malah jauh lebih boros," kata instruktur mekanik, Muhammad Arief Munafri, di Manado, Selasa.

Dia mengatakan bahkan, penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah yang tidak sesuai jenis kendaraan rupanya bisa berakibat fatal terutama kerusakan pada mesin.

Perlu diketahui, kualitas bahan bakar khususnya jenis bensin atau gasoline dilihat dari angka oktannya atau biasa disebut dengan RON (Research Octane Number).

Semakin tinggi nilai oktan, semakin baik pembakarannya untuk mesin kendaraan dan semakin sedikit menghasilkan emisi gas buang kendaraan. Saat ini di pasaran untuk BBM jenis gasoline terdapat RON 88 Premium atau setara, RON 90/91 Pertalite atau setara, RON 92 Pertamax atau setara, RON 95/98 Pertamax Turbo atau setara.

Arief yang sekarang bekerja untuk Bengkel Honda Sanggar Laut Group, Kota Makassar ini mengatakan saat ini konsumen seharusnya cermat dalam memilih bahan bakar. Banyak keluhan pelanggan ia dapatkan dengan mobil bermasalah di awal tahun pemakaian. Ternyata pelanggan itu punya kesalahan memakai bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

“Pelanggan awam paham mengisi bahan bakar, tapi tidak paham apa yang buat mobil bisa jalan dengan performa maksimal dan bikin awet mesin kendaraan,” kata Arief.

Dalam 1 liter yang sama dan kondisi rute luar kota pada perjalanan bebas hambatan, penggunaan Premium (Oktan 88) hanya mampu menjangkau 15 km per liter, sedangkan Pertamax (Oktan 92) bisa 20 km per liter untuk mesin kendaraan 1.500 cc. Ini akibat pembakaran dalam mesin lebih sempurna,” ujar Arief.

Arief pun menjelaskan ada titik atas dalam ruang pembakaran bahan bakar. Piston seharusnya sisa 10,3 derajat dari titik atas, yaitu hampir mendekati titik atas, bahan bakar baru boleh meledak. Itulah kondisi ideal agar saat piston bergerak ke bawah dapat menghasilkan tenaga untuk kendaraan.

Area Manager Communcation, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga* Regional Sulawesi Subholding Commercial & Trading, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan masyarakat kota-kota besar di Sulawesi pun sudah membutuhkan BBM Ramah Lingkungan berkualitas dengan RON tinggi seperti Pertalite dan Pertamax terlihat dari tren konsumsi BBM khususnya jenis bensin atau gasoline hingga Agustus 2021.

Dia menjelaskan, secara proporsi penggunaan BBM berkualitas seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo di Makassar sendiri sudah mencapai 88 persen dibandingkan konsumsi Premium di kisaran 12 persen.

Proporsi konsumsi total untuk BBM berkualitas dibandingkan konsumsi Premium di kota - kota besar lainnya juga sudah sangat tinggi seperti Kota Gorontalo sudah mencapai 91persen, Kendari 92 persen, Kabupaten Gorontalo 94 persen, Manado 95 persen dan bahkan Palu mencapai 98 persen.

Laode pun menjelaskan kebanyakan pabrikan kendaraan sekarang sudah menyarankan penggunaan BBM RON 92 setara Pertamax. Selain direkomendasikan karena teknologi mesin kendaraan sekarang yang sudah injeksi dan turbo, BBM oktan tinggi ini akan membuat mesin memiliki pembakaran yang sempurna sehingga akan lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang dapat diminimalisir dan lebih irit.

"Produk Pertamax ini punya teknologi Pertatec (Pertamina Technology) yang dirancang untuk melindungi mesin yang membuat bahan bakar mampu membersihkan endapan kotoran pada bagian mesin 3x lebih baik dan memberishkan endapan kotoran pada bagian injector sehingga mengoptimalkan pembakaran dan konsumsi bahan bakar," terangnya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024