Manado (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi mengangkat kearifan lokal musik kolintang dalam Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) Pelangi Sulawesi.

"Dukungan promosi ekonomi kreatif di musik berupa penampilan grup musik kolintang di Bandara Sam Ratulangi Manado dari 24 Agustus-8 September 2021," kata GM Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai, di Manado, Rabu.

Minggus mengatakan, selain memperkenalkan musik kolintang khas Minahasa juga, pengelola juga memaparkan gambaran kawasan wisata pantai di Likupang yang sangat menawan.

"Jadi, setiap tamu yang akan berangkat maupun tiba akan menikmati alunan musik kolintang," katanya.

Kegiatan ini merupakan salah satu promosi wisata budaya asal Minahasa yang perlu dilestarikan, sehingga kehadiran Gernas BBI dan BWI #PelangiSulawesi, akan menyemarakkan acara tersebut.

Kolintang adalah alat musik pukul tradisional Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu. Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel.

Kolintang dalam masyarakat Minahasa digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik. Kayu yang dipakai untuk membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur (Alstonia sp), kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq), kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca), kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024