Manado (ANTARA) - Peringatan kemerdekaan RI ke 76 di Manado, dilaksanakan berbeda dengan tempat lain, sebab wali kota dan wakil wali kota bergantian jadi inspektur upacara (Irup).
Wali Kota Andrei Angouw, menjadi inspektur upacara pada penaikan bendera di pagi hari, dan Wakil Wali Kota dr. Richard H Sualang sebagai Irup di penurunan bendera sore hari.
Kedua pimpinan bangsa, menyampaikan harapan besar bagi bangsa Indonesia dan kota Manado, di tengah pandemi COVID-19, harus tetap semangat agar bisa bangkit.
Wawali Kota Manado menerima bendera yang telah diturunkan dalam upacara penurunan bendera . (Ist/ANTARA) (1)
"Kemerdekaan ini direbut dengan darah dan air mata, tidak banyak yang merebut seperti kita maka harus diisi dengan pembangunan, jangan mengkhianati cita-cita pendiri bangsa," katanya.
Angouw mengingatkan, supaya HUT kemerdekaan ini menjadi momen pengingat bagi semua, termasuk anak muda, untuk mengisinya dengan baik, jangan disia-siakan.
"Kita harus jadi bangsa yang tangguh, pekerja keras maksudnya, jangan jadi bangsa pengemis, jangan jadi peminta-minta, supaya tumbuh dan berkembang," katanya.
Wawa dan Wawali Kota Manado dalam upacara pengibaran sang merah putih. (Ist/ANTARA) (1)
Demikian juga Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, mengatakan harus tetap menggelorakan semangat dari pejuang kemerdekaan, karena tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Momentum ini harus disampaikan kepada masyarakat, supaya seremonial peringatan kemerdekaan ini, bisa dimaknai sebagai penyemangat bagi kita yang hidup di alam merdeka, untuk mengisi kemerdekaan dengan baik," katanya.
Dia mengakui peringatan sekarang ini, disesuaikan dengan kondisi pandemi, dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan, sehingga dipancarkan dengan berbagai platform sosial media, agar diikuti semua masyarakat.
Wawa dan Wawali Kota Manado dalam upacara pengibaran sang merah putih. (Ist/ANTARA) (1)
"Jika diikuti maka semangat dari sini bisa dipancarkan kepada semua dan bisa menginspirasi seluruh, sehingga tujuannya dan maknanya benar-benar mengena," katanya.***
Wali Kota Andrei Angouw, menjadi inspektur upacara pada penaikan bendera di pagi hari, dan Wakil Wali Kota dr. Richard H Sualang sebagai Irup di penurunan bendera sore hari.
Kedua pimpinan bangsa, menyampaikan harapan besar bagi bangsa Indonesia dan kota Manado, di tengah pandemi COVID-19, harus tetap semangat agar bisa bangkit.
"Kemerdekaan ini direbut dengan darah dan air mata, tidak banyak yang merebut seperti kita maka harus diisi dengan pembangunan, jangan mengkhianati cita-cita pendiri bangsa," katanya.
Angouw mengingatkan, supaya HUT kemerdekaan ini menjadi momen pengingat bagi semua, termasuk anak muda, untuk mengisinya dengan baik, jangan disia-siakan.
"Kita harus jadi bangsa yang tangguh, pekerja keras maksudnya, jangan jadi bangsa pengemis, jangan jadi peminta-minta, supaya tumbuh dan berkembang," katanya.
Demikian juga Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, mengatakan harus tetap menggelorakan semangat dari pejuang kemerdekaan, karena tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Momentum ini harus disampaikan kepada masyarakat, supaya seremonial peringatan kemerdekaan ini, bisa dimaknai sebagai penyemangat bagi kita yang hidup di alam merdeka, untuk mengisi kemerdekaan dengan baik," katanya.
Dia mengakui peringatan sekarang ini, disesuaikan dengan kondisi pandemi, dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan, sehingga dipancarkan dengan berbagai platform sosial media, agar diikuti semua masyarakat.
"Jika diikuti maka semangat dari sini bisa dipancarkan kepada semua dan bisa menginspirasi seluruh, sehingga tujuannya dan maknanya benar-benar mengena," katanya.***