Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan korban hanyut terbawa arus Sungai Maentang bernama Rahmat Katili, warga Desa Tanamon Utara, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dalam keadaan meninggal dunia. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Suhri Sinaga di Manado, Minggu, mengatakan hari ini pihaknya melanjutkan pencarian terhadap korban Rahmat Katili.

Pencarian pada hari kedua difokuskan di muara dan penyisiran di pinggiran pantai.
Tim SAR gabungan seperti Basarnas, Polisi Pamong Praja, Koramil, BPBD, pemerintah desa dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian dan dibagi beberapa unsur.

Dengan dibagi beberapa unsur mempermudah pancarian korban yang  belum jauh dari muara.

Setelah satu jam pencarian tim SAR gabungan menemukan korban Rahmat Katili dalam keadaan meninggal.

"Setelah proses evakuasi, korban langsung di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan," katanya.

Ia menambahkan dengan penemuan ini, operasi SAR ditutup dan semua Tim SAR gabungan balik ke satuan masing masing.

Sinaga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim yang terlibat yang berhasil menemukan korban dengan cepat walau korban sudah meninggal.

"Kami selalu mengimbau kepada Tim SAR gabungan di masa pandemi agar selalu menjaga protokol kesehatan pada saat bekerja di lapangan," katanya.

Korban Rahmat Katilli, 50 tahun terseret arus Sungai Maentang, saat pulang dari berkebun, pada Jumat (16/7). 

Pada saat itu wilayah Minahasa Selatan diguyur hujan lebat, mengakibatkan Sungai Maentang meluap.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024