Bitung, (Antaranews) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bitung, Sampow, mengakui banyak pipa distribusi ke masyarakat mengalami kerusakan akibat sudah lama dan berkarat.

"Memang banyak keluhan warga atas kebocoran pipa di berbagai lokasi, pipanya sudah rusak akibat terjadi pengikisan," ujarnya di Bitung, Senin.

Dia mengatakan selain pipa yang sudah cukup tua, kebocoran pipa tersebut akibat banyaknya kendaraan
yang berkapasitas besar melalui daerah tersebut, sehingga terjadilah kebocoran.

"Namun demikian, kami selalu melakukan upaya tanggap untuk memperbaiki kebocoran pipa, namun hanya sebatas perbaikan di lokasi yang rusak," katanya.

Dia mengatakan kalau akan mengganti semua pipa sesuai dengan standartnya, memerlukan waktu dan biaya cukup banyak, sehingga akan berdampak pada pendistribusian.

"Tidak sedikit anggaran yang akan dikeluarkan jika kami mengusulkan mengganti semua pipa yang ada, sehingga upaya
perbaikan itu yang tetap kami lakukan," katanya.

Untuk saat ini pihaknya telah mengusulkan bila rehabilitasi instalasi pipa dikhususkan untuk pelabuhan dan
pusat kota, karena pipa yang digunakan sering mengalami kerusakan dan pipa tersebut sudah cukup lama.

"Namun demikian, jika hal tersebut masih belum dapat direalisasikan, pipa yang ada masih memenuhi syarat kelayakan, karena air yang didistribusikan ke rumah-rumah warga telah memiliki campuran soda, tawas dan kaporit. Jadi, sangat tidak layak untuk digunakan warga," ungkapnya.

Dia memberikan penjelasan, dalam kategori pipa ada tiga macam, yaitu pipa transmisi, pipa distribusi dan pipa
tarsier, jadi ketiga pipa yang digunakan tersebut saling ketergantungan.

Adapun pipa yang digunakan untuk konsumsi warga yaitu pipa distribusi sehingga dari pipa tersebuth warga boleh
mendapatkan sambungan, kalau ada sambungan dari pipa transmisi, itu tidak dibenarkan dan yang bertanggung jawab adalah direktur teknik, sedangkan pipa tarsier, pipa yang sudah disalurkan kepada masyarakat.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024