Manado, (Antaranews) - Data Informasi Bencana resmi hadir di Sulawesi Utara (Sulut) dan masyarakat bisa mengakses secara langsung.

"Sulut merupakan daerah ke sepuluh yang diluncurkan data informasi bencana di Indonesia. Data ini diharapkan mampu memberikan informasi sebanyak mungkin terkait langkah penanggulangan bencana alam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Hoyke Makarawung, di Manado, Sabtu.

Data informasi bencana di Provinsi Sulut sendiri, adalah sebuah basis data dan perangkat analisa yang berisikan ribuan data bencana pernah terjadi di daerah ini dari tahun 1856 hingga 2009.

Makarawung mengajak kepada warga untuk langsung mengakses data informasi bencana Provinsi Sulut dengan membuka browser anda, dan ketik http://dibi.sulut.go.id.

Sebagai salah satu daerah rawan bencana, maka kehadiran data informasi bencana sangat membantu masyarakat, untuk bisa mengetahui setiap bencana yang terjadi di daerah ini.

Diakuinya pada 1935 pernah terjadi banjir besar yang menutupi setengah dari kota Manado, kemudian pada tahun 2000 lalu kota Manado pernah mengalami hal serupa.

Bahkan di Kecamatan Motoling dan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan terjadi banjir dan tanah longsor tahun 2000 lalu, sehingga merusak ratusan hektar lahan pertanian, kuburan rakyat hanyut, serta akses jalan tertimbun tanah longsor dan korban jiwa.

Kemudian banyaknya gunung berapi yang masih aktif, termasuk gunung bawah laut Mahangetang di Sangihe mengingatkan kita untuk terus waspada.

Karenanya kehadiran data informasi bencana di Sulut di akuinya sangat membantu pemerintah daerah, baik provinsi maupun pemerintah yang ada di kabupaten/kota se-Sulut.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024